IGK Manila Meninggal Dunia
Usai Dikremasi Abu Inti Mendiang IGK Manila akan Disimpan Kembali di Gedung ABN NasDem
Abu inti dari tubuh mendiang I Gusti Kompyang (IGK) Manila akan disimpan kembali di Gedung Akademi Bela Negara (ABN) NasDem.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abu inti dari tubuh mendiang I Gusti Kompyang (IGK) Manila akan disimpan kembali di Gedung Akademi Bela Negara (ABN) NasDem yang berlokasi di Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025).
Hal itu dipastikan langsung oleh Sekjen DPP Partai NasDem Hermawi Taslim saat jenazah IGK Manila dibawa ke Rumah Duka Sentosa, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta usai disemayamkan di Gedung ABN NasDem, Rabu (20/8/2025) pagi.
Baca juga: NasDem Bakal Langsung Berunding Pilih Pengganti IGK Manila jadi Pimpinan ABN
Kata Hermawi, keputusan untuk menyimpan abu inti dari tubuh mendiang IGK Manila itu diambil setelah ada komunikasi antara pihak keluarga dengan pihak DPP Partai NasDem.
"Abunya akan dibawa kembali ke sini (Gedung ABN NasDem), baru dapat konfirmasi. Sampai tadi malam, anak laki-laki yang pertama ingin dibawa ke Bali, tapi nggak tahu pagi ini berubah lagi," kata Hermawi kepada awak media di Lapangan Upacara ABN NasDem, Rabu.
Hermawi menjelaskan, nantinya abu inti dari tubuh mendiang IGK Manila akan disimpan di ruang kerjanya selama menjabat sebagai Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) NasDem di Lantai 4 Gedung ABN.
Dengan disimpannya abu inti dari tubuh IGK Manila tersebut diharapkan para keluarga atau jajaran kader dari Partai NasDem bisa selalu memberikan doa atas kepergian IGK Manila.
"Disemayamkan abunya di lantai 4, di ruangan beliau," beber dia.
Namun dipastikan Hermawi, tidak semua abu dari tubuh IGK Manila yang akan dibawa kembali ke ABN.
Baca juga: Surya Paloh Berduka: IGK Manila Wafat, Warisan Pendidikan Politik Tak Tergantikan
Sebagian di antaranya akan dilarung di laut yang sudah ditetapkan oleh pihak keluarga.
"Biasanya sebagian juga dilarung. Tetapi abu yang permanen ditaruh di sini," tandas dia.
Perihal dengan siapa sosok pengganti IGK Manila sebagai Gubernur ABN NasDem, Hermawi menyatakan hal itu akan ditempuh melalui perundingan.
Kata dia, hal itu akan dilakukan usai prosesi kremasi dan pemberian doa terhadap mendiang IGK Manila rampung dilakukan.
"Nah, kami setelah proses ini selesai, kami akan berunding bersama-sama berembuk untuk memilih pengganti beliau yang paling pas untuk melanjutkan keberadaan ABN sebagai pusat kaderisasi nasional (Partai NasDem)," kata Hermawi.
Hanya saja, Hermawi belum dapat membeberkan bocoran siapa sosok yang nantinya akan menggantikan peran IGK Manila di ABN NasDem.
Pasalnya kata dia, proses pergantian posisi IGK Manila itu akan dibahas antara DPP Partai NasDem dengan yayasan ABN NasDem.
"Iya, kita akan rembukan, kita akan berunding. Yayasan ABN ini kan, ini ada yayasannya, akan berunding bersama DPP," kata Hermawi.
Dirinya hanya bisa memastikan kalau sosok pengganti IGK Manila merupakan orang yang memiliki kedekatan dengan almarhum.
Menurut Hermawi faktor kedekatan itu menjadi penting, agar penerus Gubernur ABN NasDem selanjutnya bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukan IGK Manila dalam upaya kaderisasi anggota Partai NasDem.
"Tentu yang pasti kita akan memilih orang dari dalam, orang yang mengenal ABN, yang dekat dengan opa (panggilan Manila), supaya bisa melanjutkan tradisi dan kebajikan-kebajikan yang dia tanamkan di ABN," kata Hermawi.
"Ya, pokoknya kita akan (pilih orang), ABN ini akan dilanjutkan oleh seorang gubernur yang punya dedikasi yang baik. Tentu seorang senior yang juga akrab dengan stakeholder yang ada di sini," tandas dia.
Sosok IGK Manila
Mendiang IGK Manila dikenal sebagai tokoh olahraga sekaligus politik.
Ia dijuluki Bapak Wushu Indonesia karena jasanya membesarkan cabang olahraga tersebut hingga dikenal dunia.
Pada 1991, saat menjabat sebagai manajer tim nasional, IGK Manila berhasil mengantarkan Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games di Manila, Filipina.
Ia juga pernah membawa Persija Jakarta menjuarai Liga Indonesia, pada musim 2001.
Di bidang politik, IGK Manila aktif di Partai NasDem.
Ia terakhir menjabat sebagai Gubernur Akademi Bela Negara (ABN), yang merupakan lembaga pendidikan politik dan kaderisasi partai tersebut.
IGK Manila sebelumnya meninggal dunia pada usia 83 tahun, Senin (18/8/2025)pagi sekira pukul 09.00 WIB di Rumah Sakit Bunda, Menteng, Jakarta.
Jenazah kemudian dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto untuk dimandikan sebelum dibawa ke ABN Partai NasDem.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.