Demokrasi Digital Dorong Partisipasi Publik Lebih Luas
Media sosial, forum online, hingga kanal berita memberi kesempatan luas bagi warganet untuk menyampaikan aspirasi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan teknologi digital tidak hanya mengubah cara masyarakat berkomunikasi, tetapi juga membuka jalan baru bagi keterlibatan politik.
Ketua Aliansi Kebangsaan, Pontjo Sutowo, menilai demokrasi digital memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk memperluas partisipasi dalam proses demokrasi.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam Diskusi Publik bertema “Demokrasi Digital: Antara Partisipasi dan Represi”, yang digelar Aliansi Kebangsaan secara zoom belum lama ini.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Wijayanto Ph.D (Warek Undip dan pakar demokrasi digital), Rustika Herlambang (Direktur Komunikasi Indonesia Indicator), serta jurnalis senior Lukas Luwarso.
Demokrasi di Era Digital
Menurut Pontjo, demokrasi yang dulu hanya berlangsung di ruang-ruang tatap muka kini telah menemukan bentuk baru dalam dunia digital.
Media sosial, forum online, hingga kanal berita memberi kesempatan luas bagi warganet untuk menyampaikan aspirasi, melakukan pengawasan, hingga mendorong gerakan sosial.
Baca juga: Pontjo Sutowo: Tidak Cukup Dihafal, Pancasila Harus Diimplementasikan pada Setiap Aspek Kehidupan
“Teknologi digital mempercepat arus informasi dan memungkinkan siapa pun untuk bersuara. Mereka yang sebelumnya tidak punya saluran kini lebih mungkin untuk didengar,” ujar Pontjo.
Pontjo menekankan bahwa demokrasi digital membuka ruang partisipasi yang lebih inklusif.
Kelompok-kelompok yang selama ini sulit bersuara atau terpinggirkan kini bisa memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan pandangan mereka.
Ia mencontohkan berbagai inisiatif publik seperti kampanye politik di media sosial, petisi daring, hingga digital activism yang lahir dari ruang maya sebagai bentuk keterlibatan aktif masyarakat.
Lebih jauh, Pontjo menyebut demokrasi digital juga memperkuat komunikasi dua arah antara publik dan pembuat kebijakan.
Proses deliberasi publik yang dulu terbatas kini bisa dilakukan lebih terbuka melalui forum online dan ruang diskusi digital.
“Demokrasi digital adalah peluang besar bagi bangsa ini untuk memperkuat transparansi, akuntabilitas, sekaligus meningkatkan partisipasi warga negara,” katanya.
Melalui forum ini, Aliansi Kebangsaan berharap tercipta gagasan baru yang bisa memperkuat demokrasi Indonesia di tengah perubahan teknologi.
Demokrasi digital, kata Pontjo, bukan hanya tren, melainkan kesempatan nyata untuk menjadikan partisipasi publik lebih luas, terbuka, dan bermakna.
Aliansi Kebangsaan adalah sebuah organisasi masyarakat sipil yang didirikan pada 28 Oktober 2010, dengan pengesahan SK Menkumham Nomor AHU-65.AH.02.02 tahun 2010.
Organisasi ini berfungsi sebagai jaringan intelektual lintas budaya dan keyakinan, yang bertujuan untuk mengembangkan kebangsaan Indonesia yang berperadaban, sesuai dengan tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945: menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur .Aliansi Kebangsaan.
Aliansi Kebangsaan berfokus pada penguatan nilai-nilai kebangsaan dan semangat nasionalisme melalui diskusi, penelitian, dan publikasi.
Organisasi ini berupaya untuk menjaga dan mengaktualisasikan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan masyarakat Indonesia, dengan harapan dapat memperkuat karakter bangsa dan mewujudkan cita-cita nasional .Aliansi Kebangsaan
Aliansi Kebangsaan aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti diskusi panel, simposium, dan peluncuran buku, yang membahas isu-isu kebangsaan, politik, ekonomi, dan budaya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pontjo Sutowo Ungkap Digital Demokrasi Jadi Peluang Besar Memperluas Cakupan Demokratisasi
Sumber: Warta Kota
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Sosok Pontjo Sutowo yang Perusahaannya Disomasi Pemerintah, Diminta Cepat Hengkang dari Hotel Sultan |
![]() |
---|
HGB Habis, Pemerintah Akan Segera Eksekusi Hotel Sultan Pasca Somasi ke Indobuildco |
![]() |
---|
Pontjo Sutowo: Tidak Cukup Dihafal, Pancasila Harus Diimplementasikan pada Setiap Aspek Kehidupan |
![]() |
---|
Pontjo Sutowo: Pancasila Jadi Sumber Hukum dan Etika dalam Berbangsa dan Bernegara |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Polemik Hotel Sultan Jakarta di Era Prabowo: Kami akan Tertibkan, Kembali ke Setneg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.