Senin, 29 September 2025

Senator Jakarta Ini Ingatkan Tanpa Kemandirian, Indonesia Rawan Jadi Pasar Pangan Asing

Fahira Idris, menegaskan kalau ketergantungan pada impor adalah kelemahan strategis yang membuat negeri ini rawan guncangan harga global.

Editor: Wahyu Aji
DPD RI
IMPOR PANGAN - Anggota DPD RI Fahira Idris di Kompleks Parlemen, Senayan. Fahira menegaskan kalau ketergantungan pada impor adalah kelemahan strategis yang membuat negeri ini rawan guncangan harga global. 

Langkah kedua, kata dia, adalah perluasan mandat Bulog.

"Tidak cukup hanya mengelola beras, Bulog harus menjadi penjaga stok berbagai komoditas lokal, lengkap dengan sistem harga dasar dan penyerapan hasil panen yang memberi kepastian pada petani," paparnya.

Selain itu, Indonesia sebaiknya memiliki lumbung komunal modern.

Hal ini merujuk keberhasilan komunitas adat seperti Ciptagelar dan Cireundeu.

"Pemerintah perlu membangun 100.000 lumbung modern di desa rawan pangan, dilengkapi pendingin sederhana, proteksi hama, dan manajemen stok digital," kata dia.

Selain itu, pertanian tahan iklim dan berbasis nilai tambah lokal adalah langkah berikutnya yang semestinya dilaksanakan.

"Subsidi pupuk yang selama ini bias ke beras dialihkan menjadi insentif untuk benih lokal, alat pascapanen, dan teknologi pengolahan skala mikro. Praktik agroekologi dan organik diperluas demi menjaga kesuburan tanah dan kualitas air," katanya.

Fahira juga meminta tolak ukur kemandirian pangan dikaitkan langsung dengan perbaikan gizi.

Kemandirian pangan tidak cukup diukur dari stok beras, tapi dari peningkatan kualitas gizi, penurunan stunting, dan keberagaman konsumsi masyarakat sesuai Pola Pangan Harapan (PPH)," kata dia.

Dia juga menekankan perlunya satu peta pangan nasional.

Semua langkah memerlukan orkestrasi kelembagaan dan data tunggal pangan. Dasbor digital yang memantau stok, produksi, harga, cuaca, hingga arus impor per komoditas akan menjadi kunci pengambilan keputusan cepat dan akurat.

Menurut Fahira, tanpa langkah ini, Indonesia akan terus berada dalam “zona rapuh” pangan,

“Negara harus memastikan bahwa pangan kita berasal dari kekuatan sendiri. Kalau tidak, kita hanya akan menjadi pasar bagi negara lain,” kata dia.

Siapa Fahira Idris

Fahira Idris adalah seorang politikus, aktivis, dan pengusaha asal Indonesia yang dikenal sebagai anggota DPD RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta.

Ia lahir pada 20 Maret 1968 di Jakarta dan merupakan putri dari Fahmi Idris, seorang tokoh politik dan mantan Menteri Perindustrian Indonesia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan