Sabtu, 4 Oktober 2025

Liga Mahasiswa Innovilleague 2025, Cak Imin Minta Mahasiswa Bantu Pengentasan Kemiskinian

Cak Imin berharap gagasan mahasiswa yang menjadi peserta kompetisi dapat menjadi langkah awal pemberdayaan masyarakat

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Handout/IST
Tim Jatinewyork wakil Universitas Padjajaran Bandung tampil sebagai juara Liga Mahasiswa Innovilleague for Student 2025 di Graha Unesa Surabaya (14/8/2025) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) mendorong mahasiswa agar konsisten menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Menko PM Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berharap gagasan mahasiswa yang menjadi peserta kompetisi dapat menjadi langkah awal untuk implementasi pemberdayaan masyarakat.

"Karya yang luar biasa ini harus kita apresiasi agar mereka lebih meningkatkan kemampuannya. Bila perlu kita biaya mereka sampai sukses," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025).

Tim Jatinewyork wakil dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung menjuarai Liga Mahasiswa Innovilleague for Student 2025. 

Jatinewyork menyisihkan tujuh tim finalis lainnya yang hasilnya diumumkan di depan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar di Graha Unesa Surabaya, Kamis (14/8/2025).

Tim yang beranggotakan tiga mahasiswa ini mengangkat tentang perlunya menumbuhkan kembali ekonomi masyarakat desa perajin bambu.

Mereka mengambil sample perajin bambu dari Desa Babakan Peuteuy (Jawa Barat).

"Kami sepakat memilih tema Akselerator Ekonomi Kreatif Berbasis Kerajinan Bambu dengan Metode Community Empowerment untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi di Desa Babakan Peuteuy," jelas wakil Tim Jatinewyork Haris Maulana dari Fakultas Ekonomi (Manajemen).

Haris dan rekan-rekannya sudah memprediksi bakal menjadi juara karena pilihan materi diangkat dalam Liga Mahasiswa Innovilleague ini juah lebih mengena untuk pemberdayaan masyarakat desa. 

"Konsep kami lebih kongkrit untuk bisa diaplikasikan dan dimanifestasikan. Bukan sekedar wacana," katanya. 

Karya juara kedua diraih Universitas Indonesia (UI) Jakarta. Tim berjuluk Passmapres mengentas tema BANGSIAP. 

Mereka mengambil judul Inovasi Digital Desa Bebasis AI dan Sinergi Hexahelix Berkelanjutan untuk Penanggulangan Pengangguran Struktural di Bantul.

Sementara tuan rumah Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berhasil memberikan hasil kerja kerasnya di hadapan Rektornya, Prof Dr Nurasan MKes sebagai juara ketiga.

Tim Simpul Asa (Unesa) ini menampilkan karyanya berjudul: Sampang Smart Village Platform Terintegrasi sebagai Solusi Terpadu untuk Mengentas Kemiskinan.

Finalis lainnya, Tim BIOTIT dari Universitas Negeri Gorontalo berhasil menjadi juara Favorit. 

Tema yang diusung adalah Geo-Agro Wellness Bongongoayu: Pengembangan Geowisata Edukatif dan Agrobisnis untuk Ketahanan Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Berkelanjutan.

Sementara tiga finalis berikutnya Tim Mangrovepreneurs dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan ANNEX STIP TEAM (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta dan FORMOSA dari Universitas Sumatera Utara (USU) masing-masing meraih predikat yang tak kalah bergengsi.

ULM dan STIP dinobatkan sebagai tim juara Bidang Gagasan Solutif dan Inovatif Liga Mahasiswa Innovilleague for Student 2025. 

ULM mengetengahkan tema Pemanfaatan Nektar Mangrove Air Tawar (Sonneratia Caseolaris) sebagai genarating income di Desa Mekar Sari.

Sedangkan STIP menyandang gelar tersebut dari hasil karyanya Inovasi Biogrease Hijau dari Minyak Jelantah untuk Pemberdayaan Ibu PKK Desa Paseban melalui Padat Karya Menuju Industri Pelayaran Berkelanjutan.

Sedangkan USU yang mengedepankan tema Tranformasi Ekonomi Desa Pesisir Model Pendekatan Ekonomi Hijau untuk Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan Masyarakat Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara meraih gelar Venable Mantione.

Selain Muhaimin, kedelapan finalis ini juga direspon positif Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Daerah Tertinggal dan Daerah Tertentu Prof Dr rer. nat. Abdul Latif.

Saat membuka acara Prof Latif menyambut gembira dan bangga atas prestasi yang telah diraih peserta Liga Mahasiswa ini.

Ia menyebut inilah raihan yang luar biasa atas kepedulian mahasiswa berperan serta memikirkan potensi dan nasib masyarakat desa agar bisa terangkat dari garis kemiskinan.

"Pertama-tama kami banggakan kepada adik-adik mahasiswa yang telah berhasil menyisihkan hampir 1894 mahasiswa. Selamat datang adik adik semua di sini (Unesa)," sambutnya di atas podium.

Prof Latif melihat karya para finalis ini jika diberi sedikit stimulan mereka akan melasat. 

Program ini, menurut dia, sesuai dengan Instruksi Presiden tidak lain untuk mengentas kemiskinan.

"Apa yang dilakukan adik adik atau gagasan ini, sebenarnya kami tidak hanya ingin mengadu atau mengompetisikannya. Tapi lebih luas lagi," jelas Prof Latif.

Dari sini, lanjutnya, mereka sejak dini sudah panya awarness mendefinisikan semua gagasan dan karyanya untuk pemberdayaan masyarakat.

Di tahun berikutnya, ia berharap panitia agar karya ilmiah mereka bisa monetes. Sehingga bisa memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat desa agar segera bisa mengatasi problematikanya.

Delapan tim dari perguruan tinggi se Indonesia ini berhasil menyisihkan 482 tim peserta yang melibatkan 1894 mahasiswa.

Para finalis ini sehari sebelumnya (13/7/2025) telah mempresentasikan karya ilmiahnya di hadapan lima panelis yang ahli di bidangnya. 

Mereka antara lain Prof Dr Ali Agus Komisaris ID Food Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Drs Syamsul Widodo MA Direktur Jendral Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal).

Lalu Leo Efriansyah SSTP MSI Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Daerah Tertinggal Kemenko PM, Diah Kusuma Pitasari SP MM Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemenko PM dan Sugeng Bahagijo Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Digitalasi Kemenko PM.

Masing-masing finalis beradu argumentasi dalam durasi yang sudah ditentukan oleh panitia dari Kemenko PMK melalui Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Daerah Tertentu.
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved