Senin, 6 Oktober 2025

Hasto Kristiyanto Jadi Sekjen PDIP

Hitung-hitungan Megawati Kembali Jadikan Hasto Sekjen: Perkirakan PDIP Bakal Diguncang Transisi

Megawati Soekarnoputri kembali menunjuk Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal PDIP, keputusan ini tentunya memiliki pertimbangan khusus

Dokumentasi PDIP/Monang Sinaga
PELANTIKAN DPP PDIP - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri kembali melantik Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal DPP PDIP masa bakti 2025-2030 di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (14/8/2025) siang. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali menunjuk Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai untuk periode 2025–2030. 

Hasto sebelumnya telah menjabat pada periode 2015–2019 dan 2019–2024 sehingga ini adalah kali ketiganya ia dipercaya sebagai Sekjen.

Penunjukan ini dilakukan setelah Hasto dinyatakan bebas dari tuntutan hukum soal kasus suap dalam pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR untuk Harun Masiku.

Ia seharusnya menjalani hukuman 3 tahun 6 bulan penjara.

Namun, Hasto  mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. Keputusan ini adalah hak prerogatif presiden.

Amnesti adalah pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan oleh negara kepada seseorang atau sekelompok orang yang telah melakukan tindak pidana tertentu, terutama yang memiliki dimensi politik atau sosial. 

Hasto pun akhirnya bebas dan diterima kembali di PDIP.

Penunjukan kembali Hasto Kristiyanto menjadi Sekjen PDIP bukanlah tanpa alasan.

Megawati memiliki hitung-hitungan tersendiri untuk memilih Hasto kembali sebagai Sekjen.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengungkapkan Megawati telah memprediksi akan adanya gejolak atau ketegangan yang terjadi di internal PDIP.

PDIP akan mengalami turbulensi selama masa transisi internal.

Baca juga: Ganjar Ungkap Kejadian Unik sebelum Megawati Lantik Hasto Jadi Sekjen PDIP

Oleh karena itu, Megawati ingin memperkuat kembali struktur kepartaiannya untuk menjaga stabilitas partainya di dunia politik.

"Karena situasi yang kedepan, kita tahu bahwa mungkin banyak hal yang berkaitan dengan transisi dan saya kira Ibu Mega perlu menjaga tim yang lama. Termasuk saya, sudah di luar masuk lagi," kata Andreas di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Andreas mengatakan Megawati tak sembarangan dalam mengambil sebuah keputusan.

Megawati menilai keberhasilan PDIP dalam tiga pemilihan umum legislatif terakhir menjadi salah satu faktor pertimbangan Megawati dalam memilih Hasto Kristiyanto kembali.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved