Sidang Tahunan MPR
299 Hari Jadi Presiden, Prabowo Beberkan Maraknya Penyelewengan di Pemerintahan
Setelah 299 hari jadi Presiden, Prabowo mengaku sadar betapa maraknya penyelewengan terjadi di pemerintahan, di setiap birokrasi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto berbicara mengenai korupsi yang terjadi di tubuh pemerintahan. Menurut Presiden korupsi ada di setiap eselon pegawai pemerintah.
Hal itu disampaikan Presiden dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
"Kita paham bahwa Korupsi adalah masalah besar di bangsa kita. Perilaku korupsi ada di setiap eselon birokrasi kita, ada di setiap institusi dan organisasi pemerintahan," katanya.
Tidak hanya di tubuh pemerintahan, korupsi juga kata Prabowo ada BUMN dan BUMD. Setelah 299 hari menjadi Presiden, Prabowo mengaku sadar betapa maraknya penyelewengan yang terjadi di pemerintahan.
"Ini bukan fakta yang kita tutup-tutupi. Setelah 299 hari saya memimpin pemerintahan eksekutif saya semakin mengetahui berapa besar tantangan kita, berapa besar penyelewengan yang ada di lingkungan pemerintahan kita. Hal ini tidak baik tapi harus saya laporkan kepada para wakil-wakil rakyat Indonesia," katanya.
Pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke-8 berlangsung pada Minggu, 20 Oktober 2024, dalam Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Pasangan Prabowo–Gibran memenangkan Pilpres 2024 dengan 58,59 persen suara, mengalahkan dua pasangan lainnya: Anies–Muhaimin dan Ganjar–Mahfud
Baca juga: 5 Fakta Pidato Kenegaraan Prabowo pada Sidang Tahunan MPR 2025
Presiden mengatakan dalam sebuah negara modern, fungsi pengawasan sangatlah penting. Selain itu dalam menjalankan kekuasaan juga perlu ada transparansi.
"Kita paham sejarah umat manusia jika ada kekuasaan yang tidak diawasi maka kekuasaan akan menjadi korup. Kekuasaan yang absolut akan menjadi korupsi secara absolut," katanya.
Oleh karenanya kata Presiden, sejak awal menjabat ia bertekad untuk tidak menutup mata terhadap kelemahan dan kesalahan yang ada di tubuh pemerintahan. Bangsa Indonesia kata Presiden harus berani melihat kekurangan dan kesalahan sendiri agar bisa memperbaikinya.
"Harus berani melihat penyakit-penyakit yang ada di tubuh kita agar kita bisa perbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Tanpa mau mengakui tidak mungkin kita mampu memperbaiki," pungkasnya.
Agenda Sidang Tahunan MPR
Sidang Tahunan MPR merupakan kegiatan rutin diadakan setiap tahun menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus.
Seluruh Anggota MPR RI hadir yang totalnya berjumlah 732 orang yang terdiri dari 580 anggota DPR RI dan anggota DPD RI 152 orang.
Sejumlah tamu penting akan hadir seperti mantan presiden dan mantan wakil presiden RI serta tamu negara perwakilan kedutaan besar asing di Indonesia.
Baca juga: Prabowo Sebut Ada 1.063 Tambang Ilegal & Rugikan Negara Rp300 Triliun, Ingatkan Orang-Orang Besar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.