Kamis, 2 Oktober 2025

Profil dan Sosok

Rekam Jejak Iptu Heru Purnomo, Kapolsek Pati Kota Luka-luka Amankan Demo Tuntut Bupati Sudewo Mundur

Rekam jejak Kapolsek Pati Kota, Iptu Heru Purnomo, alami luka saat amankan demo Pati pada Rabu (13/8/2025).

TRIBUNNEWS.COM - Rekam jejak Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pati Kota, Iptu Heru Purnomo, selama berkarier di kepolisian.

Baru-baru ini, Iptu Heru Purnomo mengalami luka di kepala saat menjalankan tugasnya mengamankan aksi unjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Rabu (13/8/2025).

Iptu Heru Purnomo yang pernah menangani kasus penemuan mayat pria membusuk di Pati pada Juli 2024 ini, terkena lemparan batu saat massa demo Bupati ricuh.

Massa menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya imbas kebijakan penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang mengakibatkan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Ditambah Sudewo yang baru menjabat sejak dilantik pada 18 Juli 2025 itu, sempat melontarkan kata-kata yang seolah menantang ketika menyatakan tak takut didemo oleh masyarakat.

Meski Sudewo membatalkan kebijakan kenaikan pajak pada Jumat (8/8/2025), namun warga tetap menggelar demo yang menuntut politikus Gerindra itu untuk mundur dari jabatan Bupati.

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) merupakan Pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan.

Kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen ini, tertuang dalam Peraturan Bupati Pati Nomor 17 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2024 tentang Besaran Persentase dan Pertimbangan Nilai Jual Objek Pajak sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

Demo yang dikoordinatori oleh Aliansi Masyarakat Pati Bersatu ini, digelar pada Rabu kemarin, di depan Kantor Bupati Pati, kawasan Alun-Alun Pati.

Aksi demonstrasi diwarnai kericuhan dan tembakan gas air mata, hingga memakan korban luka. Termasuk Kapolsek Pati Kota.

Ketika massa merangsek masuk ke area halaman Kantor Bupati Pati, polisi melakukan pengamanan dengan menembakkan water cannon dan gas air mata.

Baca juga: Dukung Bupati Pati Sudewo di Pilkada 2024, PKB Respons Proses Pemakzulan Sang Bupati

Dikutip dari TribunJateng.com, Iptu Heru Purnomo yang berada di Alun-Alun Pati pun menjadi korban pengeroyokan.

Ia kini menjalani perawatan medis di RSUD RAA Soewondo Pati karena mengalami luka bocor di kepalanya karena pelemparan batu.

Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol drg Agustinus, mengatakan Heru menjalani rawat inap dalam kondisi sadar, namun mengeluh pusing.

Selain Iptu Heru, korban lain dari pihak kepolisian yang menjalani perawatan di RSUD Soewondo Pati adalah Galih Dega Pramudya.

Galih berada di IGD akibat luka robek di paha kanan.

“Kondisinya sadar, namun tim medis masih melakukan pemantauan ketat di IGD untuk memastikan luka tersebut tidak menimbulkan komplikasi,” jelas Agustinus.

Sosok Iptu Heru Purnomo dan Rekam Jejaknya

Heru Purnomo merupakan seorang anggota polisi di Indonesia.

Saat ini, ia menjabat sebagai Kapolsek Pati Kota sejak 1 Agustus 2022.

Artinya, tahun ini, Heru Purnomo hampir 3 tahun menjadi seorang Kapolsek.

Di kepolisian, Heru Purnomo memiliki pangkat Ajun Inspektur Polisi Satu (Iptu). 

Iptu memiliki nama kemiliteran yaitu Letnan Satu, yang berada lebih tinggi dari pada Letnan Dua. 

Dikutip dari pid.kepri.polri.go.id, Iptu memiliki dua balok emas sebagai lambang pangkatnya. 

Selama berkarier sebagai polisi, Iptu Heru terlihat aktif ikut menangani beberapa kasus seperti penemuan Mayat seorang pria membusuk di kos Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati pada Juli 2024.

Heru Purnomo turut mengamankan belasan gengster saat Polsek Pati Kota melakukan patroli pada Sabtu (29/3/2025) malam.

Kemudian, ia juga menangani konten kreator Teyeng Wakatobi  pasca insiden amuk massa terhadap rombongan rental asal Jakarta di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Kamis (6/6/2024), sebagaimana dilansir Tribun Bengkulu.

Baca juga: 5 Populer Regional: DPRD Pati Bentuk Pansus Makzulkan Sudewo - Bripda Farhan Kabur saat Akad Nikah

Harta Kekayaan Iptu Heru Purnomo

Dalam catatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Iptu Heru Purnomo memiliki harta Rp 700 juta.

Pada situs e-lhkpn, tanggal penyampaian laporan tertulis 2 Januari 2025/Periodik - 2024.

Dalam laporan tersebut, Heru Purnomo memiliki sejumlah harta benda, berubah tanah, kendaraan, surat berharga, dan harta bergerak lainnya. 

Untuk tanah dan bangunan milik Heru Purnomo senilai Rp 400 jutaan. 

Sementara alat transportasi yang dimiliki Heru sebanyak Rp 283 jutaan. 

Berikut rincian data harta kekayaan Iptu Heru Purnomo:

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 407.000.000

1. Tanah Seluas 119 m2 di KAB / KOTA PATI, HASIL SENDIRI Rp 407.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 283.600.000

1. MOBIL, TOYOTA KIJANG INNOVA 2.4 G Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp 278.000.000

2. MOTOR, HONDA VARIO Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp 5.600.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 12.800.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp 4.506.022

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp 707.906.022

III. HUTANG Rp ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp 707.906.022

Unjuk Rasa Warga Pati

Aksi unjuk rasa   menuntut Bupati Sudewo mundur di depan Kantor Bupati Pati, Jalan Tombronegoro Nomor 1, Kaborongan, Pati Lor, Kabupaten Pati, terjadi pada Rabu (13/8/2025).

Unjuk rasa besar-besaran dilakukan buntut kebijakan penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang mengakibatkan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Demo sempat diwarnai kericuhan, aksi lempar botol pun tak terhindarkan.

Setelah demo berlangsung, sebanyak 33 orang korban luka aksi unjuk rasa 13 Agustus dirawat di rumah sakit yang RSUD RAA Soewondo Pati.

Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, Rini Susilowati, menepis isu yang mengatakan bahwa ada satu awak media dirawat di RSUD Pati telah meninggal dunia.

"Sampai saat ini jumlah totalnya 33 orang yang dirawat. Tapi kelihatannya ada tambahan lagi yang masuk dari rumah sakit swasta."

"Saya tidak tahu apakah dirawat di swasta atau dikirim ke sini, tapi di Soewondo ada 33 orang," jelasnya, Rabu (13/8/2025).

Rini mengatakan, ke-33 korban tersebut hanya mengalami luka ringan, tidak ada yang sampai fatal.

"Yang wartawan juga kondisinya tidak apa-apa. Hanya sempat sesak napas. Sudah dirawat dengan baik, dokter spesialis juga turun semua," kata dia.

Saat ini, di RSUD Soewondo Pati,  masih ada tujuh korban luka yang menjalani rawat inap.

Selain dua anggota Polri, ada lima warga sipil yang juga dirawat. Mereka mengalami sesak napas efek gas air mata.

“Kelima pasien dari masyarakat sipil ini dalam kondisi sadar dan menunjukkan tanda-tanda pemulihan kesehatan setelah mendapat perawatan di rumah sakit,” kata Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol drg Agustinus,

Ia pun menjamin, seluruh korban  telah mendapatkan penanganan medis secara maksimal.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Yohanes Liestyo Poerwoto, TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal, Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved