Minggu, 5 Oktober 2025

10 Karya Inovasi Terbaik Siswa SLTA Se-Banten Raya di Green Innovation Camp 2025

Dari 77 proposal yang masuk, 27 tim terpilih ke tahap semifinal, dan 10 tim terbaik akhirnya mempresentasikan inovasi mereka di hadapan dewan juri

|
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
ist
JUARA INOVASI SE-BANTEN RAYA - Salah satu tin pemenang babak final kompetisi Green Innovation Camp 2025 yang diikuti siswa SMA, SMK dan Madrasah Aliyah se-Provinsi Banten. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sepuluh karya terbaik dari siswa sekolah lanjutan atas dinyatakan lolos dalam merancang solusi STEM atas tantangan lingkungan di babak final kompetisi Green Innovation Camp 2025 yang diikuti siswa SMA, SMK dan Madrasah Aliyah se-Provinsi Banten.

Babak final kompetisi ini menjadi pemuncak dari rangkaian program edukasi selama 5 bulan yang telah membekali 444 siswa dari 61 sekolah dengan kemampuan abad ke-21 sekaligus kesadaran terhadap pembangunan berkelanjutan.

Di program yang diselenggarakan Prestasi Junior Indonesia (PJI) bersama ExxonMobil Indonesia ini para siswa mengikuti rangkaian pembelajaran yang mencakup lokakarya design thinking, penyusunan ide proyek, sesi konsultasi bersama mentor profesional dari ExxonMobil dan PJI, serta pengembangan prototipe solusi.

Dari 77 proposal yang masuk, 27 tim terpilih ke tahap semifinal, dan 10 tim terbaik akhirnya mempresentasikan inovasi mereka di hadapan dewan juri.

Sejalan dengan semangat kurikulum nasional, para guru turut berperan sebagai fasilitator pembelajaran berbasis proyek yang membuka ruang eksplorasi dan penerapan teknologi secara nyata dan kontekstual di ruang kelas.

Chairman of the Executive Board Prestasi Junior Indonesia, Pribadi Setiyanto, menekankan pentingnya pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masa depan.

Baca juga: Mendikdasmen Dukung Transformasi 10 Juta Siswa di Indonesia dengan Kecakapan AI-STEM

“Green Innovation Camp membekali generasi muda dengan kemampuan berpikir kritis, berinovasi, dan peduli terhadap keberlanjutan. Pendidikan yang bermakna tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga menghubungkan ilmu pengetahuan dengan realita," ujarnya dikutip Senin, 11 Agustus 2025.

Dia menjelaskan, melalui program ini para siswa, guru dan mitra industri berkolaborasi menciptakan solusi nyata atas tantangan lingkungan di sekitar mereka.

Mengutip data Future of Jobs Report 2025 dari World Economic Forum, pemahaman tentang keberlanjutan dan isu lingkungan kini masuk dalam daftar 10 besar keterampilan yang paling dibutuhkan di dunia kerja.

Laporan ini juga memproyeksikan munculnya 170 juta pekerjaan baru hingga tahun 2030, di tengah pergeseran signifikan akibat otomatisasi dan kecerdasan buatan yang akan menggantikan 92 juta pekerjaan lama.

Temuan ini menegaskan bahwa masa depan dunia kerja tidak hanya menuntut penguasaan teknologi, tetapi juga kesadaran lingkungan dan kemampuan untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

Consumer Manager PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI) Fiksi Sastrakencana mengungkapkan, Green Innovation Camp 2025 ini adalah indikasi bentuk dukungan ExxonMobil terhadap program pemerintah dalam bidang pendidikan khususnya di wilayah operasi kami di Provinsi Banten.

"Harapan kami, program ini dapat mengembangkan pemikiran kritis dan meningkatkan kemampuan inovatif pelajar di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM)," ujarnya.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Dr. Lukman, M.Pd., berpendapat, program ini bisa menjadi wadah pembelajaran yang sangat relevan dengan arah transformasi pendidikan di Indonesia.

"Pendekatan berbasis proyek dan kolaborasi dengan dunia industri mendorong siswa untuk mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved