Ridlwan Habib Ungkap Peran Vital Wakil Panglima TNI di Era Restrukturisasi Militer

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kembalinya jabatan Wakil Panglima TNI setelah 25 tahun vakum menjadi sinyal penting arah restrukturisasi militer di era Presiden Prabowo Subianto.

Jenderal Tandyo Budi Revita dipercaya menduduki kursi strategis tersebut.

Peneliti intelijen militer Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habib, menegaskan posisi Wakil Panglima TNI sama sekali bukan pelengkap.

“Posisi ini penting sekali dan sama sekali bukan ban serep,” ujar Ridlwan kepada Tribunnews, Minggu (10/8/2025).

Menurutnya, penunjukan Tandyo Budi sudah tepat. 

“Pak Tandyo pernah menjabat Kabadiklat Kemhan saat Presiden masih menjadi Menhan di era Jokowi," kata alumni S2 Kajian Intelijen UI itu.

"Lalu berkiprah cemerlang sebagai Pangdam Diponegoro Jawa Tengah pada 2024.” 

Ia juga menegaskan, tidak ada aturan yang mengharuskan Wakil Panglima berasal dari matra berbeda dengan Panglima TNI. 

“Panglima dari matra darat dan wakilnya juga dari matra darat bukan hal keliru, justru saling menguatkan,” tegasnya.

Direktur The Indonesia Intelligence Institute tersebut menekankan, Jenderal Tandyo punya tugas berat membantu Panglima TNI dalam mengawal validasi organisasi yang tengah mengalami perubahan besar-besaran.

“Perubahan status pasukan khusus, penambahan komando daerah laut, pembentukan kodam baru, dan restrukturisasi lainnya memerlukan tandem kepemimpinan yang solid, cepat, dan kompak,” pungkasnya.