Wawancara Eksklusif
VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF Dinamika Politik Mengancam RUU KUHAP: Ketua Komisi III Tak Lagi Optimis
“Kalau saya sih makin ke sini makin pesimis KUHAP ini akan disahkan, makin pesimis. Kenapa?"
Editor:
Srihandriatmo Malau
Dia pun merasa heran karena upaya DPR mengganti KUHAP lama justru direspons negatif oleh publik, yang menuding prosesnya tidak transparan.
“Yang mereka sampaikan ugal-ugalan, tidak partisipatif, dibuat di ruang-ruang gelap. Jadi kita bingung, di saat kita ingin mengganti KUHAP lama, kok kita distigma seperti itu,” jelasnya.
Masih Gaib
Menurut Habiburokhman, target pengesahan RKUHAP itu “masih sangat gaib”.
Ia menyebut pembahasan ini bukan hanya urusan teknis hukum, melainkan arena tarik-menarik politik yang begitu dinamis.
“Secara teknis bisa saja rampung dalam dua atau tiga masa sidang. Tapi ini bukan soal teknis saja, ini juga kerja politik,” ujarnya.
Ia mengakui gelombang kritik dari publik dan tokoh-tokoh berpengaruh telah memberi tekanan besar terhadap DPR.
“Ada hal yang perlu kami sampaikan bahwa kalau soal target waktu itu, itu masih sangat gaib kalau bagi kita, karena ini bukan lembaga teknis, ini paduan kerja teknis dan kerja politik,” kata Habiburokhman.
“Kan ini orang-orang yang mengkritisi cara kerja kami menyampaikan kami ugal-ugalan bukan orang sembarangan juga. Orang yang mempunyai pengaruh. Kan zamannya post-truth ini, pengaruh kekuasaan itu bukan hanya yang formal seperti kami ini, tapi yang di luar punya media, punya macam-macam itu berpengaruh juga,” ucapnya.
Habiburokhman menambahkan, jika tekanan dari luar parlemen mampu memengaruhi para pimpinan partai politik, maka bukan tidak mungkin proses pengesahan RKUHAP bisa ditunda atau bahkan dibatalkan.
“Kalau mereka bisa mempengaruhi pimpinan partai sehingga pimpinan partai jengah, ‘Wah KUHAP ini bikin ribut segala macam, yaudah nggak usah disahkan’, ya kita kan harus samina wa atho’na sama bos. Karena ini bukan kerja teknis saja, ada hal politisnya,” jelasnya.
"Saya Setia Sama Pak Prabowo Apapun Pilihannya"
Sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Hukum, Habiburokhman juga menegaskan dirinya terus memberi laporan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Namun keputusan akhir, tetap bukan di tangannya.
"Saya tidak bisa memonopoli beliau dan beliau kan ada di posisi yang lebih tinggi jauh, sekarang presiden, jadi masukannya macam-macam, setiap hari ketemu banyak orang, macam-macam," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.