PDIP Ditarget Hanya Dapat 7 Persen Suara di Pemilu 2029, Andreas Hugo: Jadi Kekuatan Lebih Solid
Andreas Hugo Pareira mengomentari soal adanya upaya menargetkan PDI Perjuangan hanya meraih 7 persen suara pada Pemilu 2029.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira, mengomentari soal adanya upaya menargetkan PDIP hanya meraih 7 persen suara pada Pemilu 2029.
Hal itu sebelumnya disampaikan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, dalam peringatan 29 tahun Peristiwa Kudatuli di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/7/2025).
Andreas mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui siapa pihak yang menargetkan PDIP hanya meraih 7 persen suara pada pemilihan umum mendatang. Selain itu, sejak 27 Juli lalu, ia belum bertemu dengan Ribka Tjiptaning.
Meski begitu, Andreas Hugo menyebut bahwa apa yang disampaikan oleh Ribka kemungkinan terkait dengan peristiwa Kudatuli dan pengalaman yang pernah ia alami sehingga secara emosional menyatakan seperti itu.
Kudatuli merupakan singkatan dari Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli, yaitu peristiwa penyerangan terhadap kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 27 Juli 1996.
Insiden ini terjadi karena ada konflik internal PDI yang mana pemerintah Orde Baru mendukung Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI untuk menggantikan Megawati Soekarnoputri yang dianggap sebagai oposisi.
Penyerangan tersebut memicu kerusuhan besar di Jakarta, menyebabkan korban jiwa, luka-luka, dan penangkapan terhadap aktivis pro-demokrasi, seperti Budiman Sudjatmiko.
Kudatuli menjadi simbol perlawanan terhadap Orde Baru dan salah satu momentum penting menjelang reformasi 1998.
"Jujur saya belum belum tahu persis dan informasi 7 persen itu dari mana, tapi kalau kita lihat pengalaman sebelum Pilpres kemarin misalnya gitu ketika dialognya Mas Andi Wijayanto (eks Gubernur Lemhannas) di salah satu podcast ya memang ada upaya untuk melakukan pelemahan terhadap PDI Perjuangan dan itu kita rasakan di dalam proses Pileg kemarin," tutur Andreas dalam acara Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Kamis (31/7/2025).
Jika memperhatikan apa yang disampaikan Andi, sambungnya, di situ dijelaskan bahwa ada upaya pelemahan terhadap PDIP dan itu dirasakan oleh pihaknya saat Pileg 2024.
Namun, karena pemilihan legislatif sudah selesai, Andreas menyatakan bahwa partai berlambang banteng tak perlu menuduh pihak lain.
Baca juga: Soal Banding Terhadap Vonis Hasto Kristiyanto, Ketua KPK: Tunggu Sampai Besok
Upaya pelemahan itu justru menjadi kekuatan untuk partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini supaya lebih solid.
"Tetapi buat PDI Perjuangan justru itu menjadi kekuatan untuk kita menjadi lebih solid. Nah, itu yang lebih penting buat PDI Perjuangan karena partai dengan sejarahnya yang panjang, saya kira kita mempunyai pengalaman-pengalaman yang cukup dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan seperti ini."
"Kalau kata Bung Karno (Presiden ke-1 RI) ini hanya riak-riak kecil di dalam gelombang besar revolusi. Jadi, ini perjalanan partai politik seperti PDI Perjuangan dengan pengalaman yang begitu panjang, saya kira hal-hal seperti itu justru memperkuat-menyolidkan PDI Perjuangan sebagai suatu kekuatan politik, sebagai suatu partai politik yang juga di dalam sistem politik Indonesia. Kita bekerja secara demokratis, tidak dengan cara-cara yang otoritarian seperti itu," ungkap Andreas Hugo.
Pernyataan Ribka Tjiptaning
Ribka Tjiptaning menantang pihak-pihak yang memprediksi perolehan suara partainya hanya 7 persen pada Pemilu 2029 untuk membuktikannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.