Jumat, 3 Oktober 2025

Gempa Bumi

BNPB Minta Warga Terdampak Gempa Rusia Tetap Menjauh dari Pantai usai Tsunami Pertama, Ini Alasannya

BNPB menyebut tsunami yang melanda pertama kali belum tentu menjadi yang terbesar. Dia mengatakan justru yang berpotensi adalah gelombang selanjutnya.

Tangkapan layar Google Earth
KAMCHATKA - Foto Semenanjung Kamchatka yang diambil dari Google Earth hari Rabu, (30/7/2025). Gempa dengan magnitudo 8,7 mengguncang Kamchatka, Rusia bagian timur, pada hari Rabu, (30/7/2025), pukul 08.25 waktu setempat. BNPB menyebut tsunami yang melanda pertama kali belum tentu menjadi yang terbesar. Dia mengatakan justru yang berpotensi adalah gelombang selanjutnya. Adapun hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, saat konferensi pers terkait dampak gempa Rusia terhadap Indonesia, Rabu (30/7/2025). 

BMKG memprediksi tsunami akan melanda Kepulauan Talaud pukul 13.52 WIB atau 14.52 WITA

Setelah itu, Halmahera Utara, Maluku Utara menjadi wilayah kedua yang berpotensi diterjang tsunami yaitu pukul 14.04 WIB atau 16.04 WIT.

Sementara, wilayah terakhir adalah Kota Gorontalo, Gorontalo, yang diperkirakan oleh BMKG akan dilanda tsunami pada pukul 15.39 WIB atau 16.39 WITA.

Selengkapnya berikut daftar wilayah yang berpotensi tsunami akibat gempa di Rusia:

  • Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara: 14.52 WITA/13.52 WIB
  • Halmahera Utara, Maluku Utara: 16.04 WIT/14.04 WIB
  • Manokwari, Papua Barat: 16.08 WIT/14.08 WIB
  • Rajaampat bagian utara, Papua Barat: 16.18 WIT/14.18 WIB
  • Biaknumfor, Papua: 16.21 WIT/14.21 WIB
  • Supiori, Papua: 16.21 WIT/14.21 WIB
  • Sorong bagian utara, Papua Barat: 16.24 WIT/14.24 WIB
  • Jayapura, Papua: 16.30 WIT/14.30 WIB
  • Sarmi, Papua: 16.30 WIT/14.30 WIB
  • Kota Gorontalo, Gorontalo: 16.39 WITA/15.39 WIB

Kepala Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menuturkan tsunami yang berpotensi terjadi di 10 wilayah tersebut memiliki ketinggian 0,5 meter.

"Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status waspada (ketinggian tsunami kurang dari 0,5 meter)," kata Daryono.

Daryono pun mengimbau agar masyarakat di pesisir yang wilayahnya masuk daftar terdampak gempa Rusia untuk menjauhi pantai.

Hingga kini, dia mengungkapkan belum ada kerusakan yang terjadi akibat dampak dari gempa Rusia tersebut.

Daryono juga menuturkan gempa yang terjadi di Rusia akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench).

"Gempabumi ini memiliki mekanisme naik (thrust fault)," katanya.

Baca juga: 10 Wilayah di Indonesia Berpotensi Dilanda Tsunami Imbas Gempa Rusia, Kepulauan Talaud Pertama

Dikutip dari laman BMKG, aktivitas subduksi adalah proses geologi di mana satu lempeng tektonik bergerak di bawah lempeng tektonik lainnya dan umumnya terjadi di batas lempeng konvergen. Proses ini bisa menyebabkan gempa bumi hingga tsunami.

Sementara, dilansir Britannica, lempeng Kamchatka mengacu pada bagian selatan Semenanjung Kamchatka yang berada di atas batas lempeng konvergen tempat lempeng pasifik menunjam ke bawah lempeng Okhotsk.

Adapun lempeng tersebut berada di zona subduksi Palung Kuril-Kamchatka.

Di sisi lain, Kamchatka telah dilanda lima kali gempa yang berkekuatan di atas M 7 di mana terakhir kali terjadi pada 25 Maret 2020 lalu dengan kekuatan M 7,5.

Sementara, gempa terkuat di Kamchatka terjadi pada 4 November 1952 lalu dengan  kekuatan M 9,0.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved