Senin, 6 Oktober 2025

Anak Pekerja Migran di Sabah dan Semenanjung Kini Bisa Sekolah, RI-Malaysia Sepakat Bangun CLC

Fasilitas ini akan berbentuk Community Learning Center (CLC) yang memungkinkan anak-anak buruh migran memperoleh akses pendidikan dasar yang layak

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Eko Sutriyanto
YouTube Sekretariat Presiden
PENDIDIKAN ANAK PMI - Menteri Luar Negeri Sugiono dalam keterangan persnya bersama awak media di Saint (St) Petersburg, Rusia, Rabu (18/6/2025). Menlu sebut pemerintah Indonesia dan Malaysia menyepakati pembangunan pusat pendidikan khusus bagi anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada di wilayah Sabah, Sarawak, dan Semenanjung Malaysia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Malaysia menyepakati pembangunan pusat pendidikan khusus bagi anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada di wilayah Sabah, Sarawak, dan Semenanjung Malaysia.

Nantinya, fasilitas ini akan berbentuk Community Learning Center (CLC) yang memungkinkan anak-anak buruh migran memperoleh akses pendidikan dasar yang layak.

Kesepakatan itu disampaikan dalam Konsultasi Tahunan Indonesia–Malaysia yang digelar antara Presiden RI Prabowo Subianto dan PM Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

“Pembentukan Community Learning Center bagi anak-anak pekerja migran Indonesia sudah disepakati. Ini penting agar mereka bisa tetap bersekolah dan mendapatkan hak dasarnya,” ujar Menteri Luar Negeri RI, Sugiono.

Sugiono menambahkan bahwa kerja sama pendidikan tersebut merupakan bagian dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani sebelumnya antara kedua negara.

Baca juga: Prabowo dan Anwar Bertemu, Tumbuhkan Diplomasi Serumpun RI-Malaysia

Selain pendidikan, MoU lainnya juga mencakup sektor kesehatan dan perdagangan.

“Untuk sektor pendidikan, salah satunya memang soal CLC. Penjelasan teknisnya akan ditindaklanjuti oleh kementerian terkait,” katanya.

Ia menuturkan bahwa pendirian CLC ini sekaligus menjadi solusi atas tantangan yang selama ini dihadapi anak-anak PMI di Malaysia.

Khususnya permasalahan terkait akses ke sistem pendidikan formal karena status imigrasi orang tua atau keterbatasan kebijakan lokal.

Menurutnya, pembangunan CLC juga sejalan dengan kebijakan perlindungan menyeluruh bagi WNI di luar negeri.

Ia menilai bahwa perlindungan tidak hanya menyangkut aspek hukum dan ketenagakerjaan, akan tetapi juga mencakup hak pendidikan bagi anak-anak PMI.

“Dengan adanya fasilitas ini, negara hadir untuk memastikan anak-anak WNI tetap bisa sekolah di mana pun orang tuanya bekerja,” pungkasnya.
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved