Ijazah Jokowi
Jokowi Reuni UGM, Rismon Ragu Peserta yang Hadir Tak Semua Lulusan Asli: Tidak Perkenalan
Rismon mengatakan, peserta yang hadir dengan pakaian biru hanya untuk menunjukkan lulusan Fakultas Kehutanan UGM Angkatan Jokowi banyak.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Ahli digital forensik, Rismon Sianipar, meragukan status peserta yang hadir dalam reuni ke 45 angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta pada Sabtu (26/7/2025) lalu, yang juga dihadiri oleh eks Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Acara itu digelar di aula Fakultas Kehutanan dan dihadiri oleh puluhan alumni Angkatan 1980 yang menamakan diri sebagai Spirit 80 dan mereka kompak memakai seragam kaus berkerah warna biru laut dengan tulisan border ‘Reuni 45 Spirit 80: 1980-2025’ dengan logo UGM di dada.
Berbeda dengan alumni lainnya, Jokowi yang juga ikut meramaikan reuni itu justru memakai setelan kemeja putih dipadukan celana Panjang hitam.
Jokowi juga tidak mengenakan topi merah serta co-card khusus sebagai tanda pengenal dalam reuni itu, seperti para alumni lainnya yang hadir.
Rismon pun mengatakan, apabila Jokowi memang benar-benar lulus dari UGM, menurutnya tidak perlu repot-repot reuni dadakan.
Padahal, kata Rismon, belum tentu juga semua peserta yang datang itu asli lulusan UGM juga.
Sebab, tidak ada sesi perkenalan dan menyebutkan nomor induk mahasiswa serta tahun masuk kuliahnya.
“Kalau dia lulus tidak mungkin dia butuh penegasan teman-temannya ramai-ramai, reuni dadakan. Kita juga nggak tahu yang berbaju biru itu apakah benar lulusan UGM,” kata Rismon, Minggu (27/7/2025), dikutip dari YouTube Refly Harun.
“Semua kan tidak diperkenalkan disebutkan nomor induk mahasiswanya atau tahun masuknya, cuma beberapa orang saja ditampilkan di media,” sambungnya.
Rismon mengatakan, para peserta yang hadir dengan pakaian warna biru itu hanya untuk menunjukkan bahwa lulusan Fakultas Kehutanan UGM Angkatan Jokowi itu banyak.
Sedangkan yang tampil di media atau yang kerap memberikan statement hanya orang-orang tertentu saja.
Baca juga: Roy Suryo Sebut Acara Reuni Jokowi dengan Alumni Fakultas Kehutanan UGM Jadi Bahan Tertawaan
“Sisanya yang hanya berbaju biru untuk menegaskan bahwa kami banyak gitu loh.Itu permainan persepsi public, dengan kode warna biru ya kaosnya bahwa kami banyak loh. Padahal kalau kita lihat ya itu-itu aja yang selama ini tampil di media,” ujar Rismon.
Jokowi Singgung Ijazah hingga Skripsi di Reuni
Saat di reuni, Jokowi sempat menyinggung isu kontroversial soal tudingan ijazah palsu dan skripsi yang hingga kini masih terus bergulir, padahal Bareskrim Polri telah menyatakan keaslian ijazah miliknya.
“Pak Arif (ketua panitia reuni) tadi menyampaikan nostalgia, saya lihat semua senang. Eh, jangan senang dulu, lho. Karena ijazah saya masih diragukan,” ucap Jokowi, dikutip dari TribunJogja.com.
“Begitu nanti keputusan di pengadilan menyatakan asli, Bapak-Ibu baru boleh senang-senang. Tapi kalau tidak? Yang 88 (jumlah mahasiswa seangkatan Jokowi) juga bisa kena. Saya kadang-kadang geleng-geleng juga,” lanjut Jokowi.
Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya menyelesaikan studi tanpa pernah mengulang mata kuliah apapun, bahkan dirinya menyindir rekan seangkatannya yang justru sempat harus mengulang hingga delapan kali.
“Saya ini kuliah ya susah-susah, seperti teman-teman. Tapi ya lulus semua. Lulus. Nggak pernah mengulang,” kata Jokowi.
“Kalau teman baik saya, Pak Jamrung Sasono, saya ingat betul. Dulu matematika sampai empat kali. Dosen pengujinya Pak Daliyo. Saya heran, kok bisa matematika (mengulang) sampai empat kali,” tambahnya.
Setelah itu, Jokowi menyinggung sial skripsinya yang kini juga ikut disorot.
Dia mengatakan bahwa dosen pembimbingnya adalah Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro dan dirinya diuji oleh dua penguji yakni Ir. Burhanuddin dan Ir. Sofyan Warsito.
“Tapi begitu skripsi juga diragukan, larinya ke KKN. Dari ijazah, ke skripsi, lalu ke KKN. Ya ampun. Kita ini sudah kuliah 45 tahun lalu, saya lulus tahun 1985. Saya ingat betul KKN-nya di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali,” ujar Jokowi.
Jokowi pun menyayangkan isu yang semestinya bersifat akademik ini justru digiring ke ranah politik, hingga klarifikasi disampaikan oleh pihak UGM, termasuk Rektor dan Dekan Fakultas Kehutanan.
“Mestinya, kalau ijazah asli, ya sudah. Ibu Rektor sudah menyampaikan, Bapak Dekan Fakultas Kehutanan juga menyampaikan, bahwa ijazah saya asli dan saya kuliah di UGM. Bahkan yang membuat ijazah juga sudah menyampaikan. Tapi ya itu—ini politik,” kata Jokowi.
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJogja.com/Hanif)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.