Rabu, 1 Oktober 2025

Khutbah Jumat, 25 Juli 2025: Pentingnya Niat bagi Segala Amal

Naskah khutbah Jumat, 25 Juli 2025, menekankan bahwa perkara yang menentukan sah atau tidaknya amal adalah niat, sebagai materi para khatib.

Hasil Olah AI/Copilot
KHUTBAH JUMAT - Gambar khatib sedang menyampaikan khutbah Jumat di hadapan jamaah dibuat dengan kecerdasan buatan (AI), Jumat (25/7/2025). Naskah khutbah Jumat, 25 Juli 2025, menekankan bahwa perkara yang menentukan sah atau tidaknya amal adalah niat, sebagai materi para khatib. 

TRIBUNNEWS.COM - Para khatib yang akan menyampaikan khutbah Jumat 25 Juli 2025 dapat menjadikan tema niat sebagai pondasi segala amal sebagai materi utama.

Naskah khutbah ini menekankan bahwa perkara yang menentukan sah atau tidaknya amal adalah niat.

Khutbah ini mengajak jamaah untuk memahami pentingnya niat, karena segala amal tergantung pada niatnya.

Dalam pembukaannya, khatib menyampaikan pujian kepada Allah atas nikmat dapat melangkah ke masjid untuk melaksanaan sholat Jumat dan dicatat sebagai amal.

Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW dijadikan landasan untuk memperkuat pesan spiritual dan sosial dalam khutbah tersebut.

Sebagai pelengkap, khutbah juga mengingatkan jamaah agar senantiasa bertakwa, karena hal-hal biasa seperti makan, tidur, bekerja, kalau diniatkan karena Allah, bisa menjadi ibadah.

Materi ini relevan bagi masyarakat urban maupun pedesaan, serta menjadi pengingat bahwa setiap usaha yang halal adalah bagian dari ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selengkapnya, berikut naskah khutbah Jumat, 25 Juli 2025, berdasarkan referensi dari Pondok Pesantren Lirboyo:

Khutbah Jumat: Pentingnya Niat bagi Segala Amal

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ جَعَلَ النِّيَةَ أَسَاسًا لِكُلِّ عَمَلٍ، وَجَعَلَ بِهَا صَلَاحَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

أما بعد، فيا أيها الناس، أوصيكم ونفسي المقصرة بتقوى الله وطاعته، فقد فاز المتقون

قال الله تعالى في كتابه الكريم

قُلْ اِنْ تُخْفُوْا مَا فِيْ صُدُوْرِكُمْ اَوْ تُبْدُوْهُ يَعْلَمْهُ اللّٰهُۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ ققَدِيْرٌ

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Mari kita awali khutbah ini dengan rasa syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan kita taufik dan hidayah untuk berkumpul di rumah-Nya, semoga langkah kita ke masjid ini Allah catat sebagai amal yang penuh pahala, karena niat yang kita sematkan dalam hati.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Hal 105, Aktivitas 4.4: Dakwah, Khutbah, Tablig

Jama’ah Jumat yang dirahmati Allah,

Salah satu perkara paling besar yang menentukan sah atau tidaknya amal, Allahterima atau tidaknya amal kita, dan bernilai atau tidaknya amal adalah niat. Bahkan dalam hadis pembuka kitab Arbain an-Nawawiyyah, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya. Dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.”

Ulama menyebut hadis ini sebagai “sepertiga ilmu Islam”. Sebab semua amal dalam syariat bermula dari niat. Tanpa niat, amal tak bernilai. Shalat tanpa niat? Tak sah. Puasa, zakat, haji? Tanpa niat, semuanya sia-sia di sisi syariat Islam.

Namun, perlu kita ketahui, tidak semua amal syar’i butuh niat. Contohnya adzan, membaca Al-Qur’an, menghilangkan najis, atau memandikan jenazah. Semua itu walaupun tanpa niat tetap Allah anggap amal yang sah dan berpahala, selama kita niatkan kebaikan atau kita lakukan dalam rangka menjalankan kewajiban.

Jama’ah yang dimuliakan Allah,

Penting untuk kita ketahui bersama, bagaimana niat itu kita arahkan. Sebab niat itu bisa mendatangkan pahala, bisa juga menyebabkan dosa. Bahkan hal-hal biasa seperti makan, tidur, bekerja, kalau diniatkan karena Allah, bisa menjadi ibadah.

Contoh: Makan agar kuat beribadah, tidur agar segar untuk shalat subuh, semuanya berpahala. Bahkan hubungan suami-istri jika diniatkan untuk menjaga diri dari zina dan mendapatkan keturunan yang saleh, itu termasuk ibadah.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Perlu juga kita tahu, bahwa satu amal bisa mengandung banyak niat, dan itu semua dihitung sebagai pahala yang berlipat. Ketika kita duduk di masjid menunggu shalat, coba niatkan:

  1. I’tikaf
  2. Menunggu shalat
  3. Uzlah
  4. Menjaga pandangan dan telinga
  5. Meramaikan masjid

Semua itu bisa kita niatkan hanya dari satu dudukan. Itulah hebatnya niat. Karena niat adalah pekerjaan hati, tak bisa dipamerkan, tak bisa dilihat manusia, dan murni antara hamba dengan Allah. Ulama bahkan berkata:

“Niatul mu’min khairun min amalihi.”

“Niat seorang mukmin itu lebih baik daripada amalnya.”

Kenapa? Karena amal bisa tercampur riya’, ujub, atau kesombongan. Tapi niat yang murni adalah gerakan hati yang jujur mengarah ke Allah.

Jama’ah Jumat yang dirahmati Allah,

Mari kita renungi sebuah kisah. Diceritakan, dua saudara tinggal satu rumah bertingkat. Si kakak seorang ahli ibadah di lantai atas. Si adik ahli maksiat di lantai bawah.

Suatu hari, si ahli ibadah tergoda bisikan Iblis: “Turunlah, bersenang-senanglah seperti adikmu!” Ia pun berniat turun.

Sementara itu, si adik tersadar dari dosa dan berkata: “Sudah cukup aku bermaksiat, aku ingin hidup seperti saudaraku.”

Ketika mereka berpapasan di tangga, si ahli ibadah tergelincir dan meninggal dalam niat buruk. Si adik meninggal pula karena tertimpa, namun dalam niat taubat. Maka Allah muliakan si adik, dan hinakan si kakak. Pertanyaan terbesarnya adalah karena apa Allah memuliakan adik dan hinakan si kakak? Maka jawabannya adalah sebab niat!

Maka hati-hatilah dalam berniat. Perbaiki setiap amal dengan niat yang tulus. Karena Allah akan menilai bukan hanya apa yang kita kerjakan, tapi mengapa kita melakukannya.

اللهم اجعل أعمالنا خالصة لوجهك الكريم، ووفقنا للإخلاص في السرّ والعلانية.

Hadirin yang dirahmati Allah, marilah kita perbanyak niat-niat baik dalam setiap amal, kecil maupun besar. InsyaAllah setiap hembusan nafas kita menjadi pahala di sisi Allah SWT. Aamiin.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ. وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ. وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

أقول قولي هذا وأستغفر الله العظيم لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved