Sabtu, 4 Oktober 2025

Momen Prabowo Curhat di Harlah PKB: Saya Hari ini Sudah Berapa Kali Pidato

Prabowo Subianto menyampaikan keluh kesahnya karena sudah berulang kali menyampaikan pidato dalam waktu sehari.

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
Tangkapan layar dari YouTube DPP PKB
HARLAH PKB - Momen ketika Presiden Prabowo Subianto bercanda saat memberikan sambutan di Hari Ulang Tahun (Harlah) ke-27 PKB di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada Rabu (23/7/2025). Prabowo menyampaikan keluh kesahnya karena sudah berulang kali menyampaikan pidato dalam waktu sehari, Rabu (23/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keluh kesahnya karena sudah berulang kali menyampaikan pidato dalam waktu sehari, Rabu (23/7/2025).

Hal itu dikatakan Prabowo saat menghadiri peringatan Hari Lahir ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di JICC Senayan, Jakarta. 

Baca juga: Prabowo Mengumpat saat Pidato di Harlah PKB, Diduga Buntut Stafnya Salah Bikin Minum

Prabowo mengatakan, karena sudah banyak berpidato dalam sehari, ia tidak mau lama-lama berpidato dalam acara Harlah PKB tersebut

"Sebetulnya saya enggak mau pidato panjang-panjang, benar, saya hari ini sudah berapa kali pidato," kata Prabowo, Rabu (23/7/2025).

Prabowo bercerita, ia mendatangi banyak agenda dalam sehari, mulai dari upacara pelantikan perwira TNI/Polri pada Kamis pagi hingga memenuhi undangan hari lahir PKB pada Kamis malam.

"Setelah itu bertemu pengusaha-pengusaha asing, kemudian launching logo, sebelumnya ketemu pimpinan MPR RI, malam undangan PKB lagi," kata dia.

Prabowo pun berkelakar bahwa dia telah meminum kopi sebelum menghadiri undangan PKB agar ia bersemangat. 

Namun, Prabowo kecewa saat mengetahui minuman yang disediakan di podium tempatnya berpidato bukanlah kopi, melainkan teh.

Baca juga: Disambut Cak Imin, Prabowo dan Gibran Hadiri Puncak Perayaan Harlah ke-27 PKB di JCC

Para kader PKB dan tamu undangan lainnya tertawa usai mendengar seloroh tersebut.

Meski merasa sudah terlalu banyak berpidato, Prabowo tetap semangat menyampaikan pidato dalam acara Hari Lahir PKB.

Tercatat, sudah lebih dari 30 menit Prabowo menyampaikan pidatonya dalam puncak perayaan Harlah ke-27 PKB.

Harlah ke-27 PKB yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu malam ini dihadiri sejumlah tokoh nasional seperti pimpinan lembaga negara dan pimpinan partai politik.

Singgung Pihak yang Nyinyir

Dalam pidatonya tersebut, Presiden Prabowo Subianto sempat menyinggung pihak-pihak yang selalu nyinyir kepada pemerintah, termasuk mengenai hasil negosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS).

"Selalu ada yang nyinyir, jadi gimana ya kita perlu kritik dan pengawasan tapi kalau nyinyir agak lain ya, nyinyir kan. Kita nggak ada yang bener ya kan kita mau kerja baik nggak ada yang bener," kata Prabowo.

Menurut Presiden, situasi dunia sekarang ini sedang tidak baik-baik saja.

Perang terjadi di sejumlah kawasan, dan Indonesia konsisten mempertahankan sikap nonblok.

"Situasi dunia tidak baik-baik saja, perang di sana, perang di sini, kita jaga, berusaha kita nonblok," kata Prabowo.

Di bidang ekonomi, kata Presiden, semua negara sedang menghadapi Amerika Serikat yang menerapkan tarif Impor. 

Negosiasi kepada Amerika Serikat berlangsung alot.

Dalam negosiasi tarif dagang tersebut, kata Prabowo, pemerintah mengedepankan kepentingan bangsa dan melindungi rakyat Indonesia.

"Di bidang ekonomi semua negara sedang menghadapi Amerika Serikat yang alot, punya garis alot. Tapi itu fakta kita harus berurusan, pendekatan kita, pendekatan saya, tanggung jawab saya adalah melindungi kepentingan bangsa indonesia," katanya.

"Kewajiban saya adalah melindungi rakyat Indonesia, dalam bidang ekonomi saya harus menjaga asal tidak alasan untuk PHK pekerja-pekerja kita, maka itu saya bermusyawarah dan negosiasi," katanya.

Sejarah Singkat PKB

PKB merupakan salah satu partai politik (parpol) di Indonesia yang berdiri pada 23 Juli 1998.

Dikutip dari laman PKB, partai ini didirikan oleh para kiai dari Nahdlatul Ulama (NU) seperti Mustofa Bisri, A Muhith Muzadi, hingga Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Kini, PKB diketuai oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Berdirinya PKB berawal dari usulan warga NU dari seluruh Indonesia agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendirikan parpol.

Namun usulan itu ditanggapi hati-hati karena adanya hasil Muktamar ke-27 di Situbondo, Jawa Timur, pada 1984, yang menyatakan NU adalah organisasi yang tidak akan melakukan kegiatan politik.

Hal ini membuat sejumlah kalangan NU tidak sabar dan justru mendeklarasikan untuk mendirikan parpol.

Beberapa parpol pun sempat berdiri seperti Partai Bintang Sembilan di Purwokerto, Jawa Tengah, dan Partai Kebangkitan Ummat di Cirebon, Jawa Barat.

Petinggi PBNU lantas menanggapi langkah dari kalangan akar rumput itu dengan menggelar Rapat Harian Syuriyah pada 3 Juni 1998.

Dalam prosesnya, dibentuklah Tim Lima dan Tim Asistensi untuk melakukan rapat untuk menyusun rancangan awal pembentukan parpol.

Namun, dalam dinamikanya, Gus Dur prihatin karena kelompok NU justru ingin mendirikan parpol sehingga membuat kesan mengaitkan agama dengan politik partai.

Akhirnya, Gus Dur bersedia menginisiasi kelahiran parpol dengan landasan ahlussunah wal jemaah.

Hal itu didukung oleh kiai NU seperti Mustofa Bisri dan Munasir Ali. 

Akhirnya, terbentuklah PKB lewat deklarasi pada 23 Juli 1998.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved