Dukung Prioritas Nasional, LMAN Fokus pada Percepatan Infrastruktur Sesuai Asta Cita

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah melakukan langkah konkret untuk mempercepat pembangunan infrastruktur nasional sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Salah satu inisiatifnya diwujudkan melalui skema pembiayaan pengadaan lahan bagi Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Tugas strategis ini dijalankan oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), yang berperan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) di bawah naungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Sejak ditunjuk sebagai pelaksana atas pendanaan pengadaan lahan bagi proyek-proyek infrastruktur, LMAN telah menyalurkan dana sebesar Rp143,39 triliun. Jumlah ini setara dengan 86 persen dari total alokasi anggaran senilai Rp167,39 triliun.

Pendanaan tersebut mendukung pelaksanaan 131 proyek strategis lintas sektor dan wilayah di seluruh Indonesia. Bahkan, hanya dalam enam bulan pertama tahun 2025—yakni dari 1 Januari hingga 30 Juni—LMAN telah merealisasikan pencairan dana sebesar Rp4,53 triliun.

Dari total anggaran yang tersedia, sektor jalan tol menyerap porsi terbesar, yakni sebesar Rp135,11 triliun, atau sekitar 81 persen dari keseluruhan dana yang dialokasikan.

Di luar sektor tersebut, percepatan pengadaan lahan untuk proyek bendungan, irigasi, pelabuhan, kawasan pariwisata, jalur kereta api, hingga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga terus diupayakan melalui sinergi dan koordinasi lintas instansi.

Baca juga: LMAN Telah Gelontorkan Dana Rp 1,42 Triliun untuk Pembebasan Lahan di IKN, Berikut Rinciannya

LMAN Berkomitmen Dukung Asta Cita 

Pada acara bertajuk “Komitmen Bersama Mendukung Asta Cita dalam Pembangunan Infrastruktur” yang digelar hari ini (22/07/2025), Direktur Utama LMAN, Kristijanindyati Puspitasari, menekankan bahwa peran LMAN selaras dengan kebijakan Prioritas Nasional yang tertuang dalam dokumen Asta Cita.

Fokusnya terutama pada Asta Cita ke-2 dan ke-3, yang menekankan pentingnya ketahanan sektor-sektor dasar dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.

“Komitmen LMAN dalam mendukung program pembangunan nasional tidak hanya diwujudkan dalam bentuk pendanaan, tetapi juga melalui upaya memastikan setiap proyek berjalan dengan efisien dan tepat sasaran. Infrastruktur bukan sekadar membangun koneksi antar wilayah, tetapi juga menjadi fondasi bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan daya saing bangsa,” ujar Kristijanindyati.

Asta Cita ke-2 mendorong kemandirian nasional melalui ketahanan pangan, energi, air, serta penguatan ekonomi kreatif, hijau, dan biru. Sementara itu, Asta Cita ke-3 menegaskan pentingnya melanjutkan pembangunan infrastruktur yang merata, terintegrasi, dan berkelanjutan.

Penekanan terhadap urgensi proyek-proyek strategis juga disampaikan oleh Yus Yuni Sugiharto, Analis Kebijakan Ahli Madya di Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur (KPPIP).

“Proyek Strategis Nasional merupakan proyek atau program yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau badan usaha, yang bersifat strategis untuk mendorong pertumbuhan serta pemerataan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah," paparnya.

Komitmen ini menegaskan bahwa percepatan pengadaan lahan bukan hanya berorientasi pada pembangunan konektivitas fisik, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam menjawab kebutuhan mendasar masyarakat, seperti ketersediaan air, ketahanan pangan, serta pengembangan destinasi wisata prioritas dan IKN.

Lebih lanjut, Direktur Utama LMAN menegaskan bahwa proses pengadaan lahan merupakan tahapan yang kompleks dan membutuhkan kerja sama lintas institusi secara erat.

Sebagai bentuk konkret dari semangat kolaboratif tersebut, pada kesempatan ini LMAN bersama mitra-mitra strategis menandatangani Berita Acara sebagai simbol komitmen kolektif untuk mendukung pelaksanaan Asta Cita melalui pembangunan infrastruktur yang berdampak luas.

Baca juga: Kolaborasi Pusat Investasi Pemerintah, BGN, dan KPPM: Akselerasi Program MBG di Lingkungan Pesantren