Prabowo Buat Istilah 'Serakahnomics' setelah Gagasan 'Prabowonomics' Sempat Digaungkan
Presiden Prabowo Subianto mengenalkan istilah 'serakahnomics'. Sebelumnya pernah digaungkan juga Prabowonomics, berikut penjelasannya.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Suci BangunDS
Istilah Prabowonomics memiliki analogi dengan istilah lain seperti Trumponomics, yaitu gagasan ekonomi Donald Trump yang saat ini menjabat Presiden Amerika Serikat.
Prabowonomics berfokus pada pembangunan ekonomi yang berbasis pada kedaulatan pangan, energi, dan peningkatan daya saing industri nasional.
Kebijakan ekonomi Prabowonomics menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dan penghapusan kemiskinan absolut dengan fokus pada investasi, ekspor, serta pengembangan sektor-sektor strategis seperti pertanian, manufaktur, dan teknologi.
Konsep Prabowonomics sempat dipaparkan oleh Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Syamsulbahri dalam acara Simposium Praktisi dan Periset Ekonomi (PARETO) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kantor BRIN, Gatot Soebroto, Jakarta pada 29 November 2024.
Pada acara itu, Syamsulbahri memaparkan tentang "Strategi Pencapaian Swasembada Pangan dalam Konsep Prabowonomic".
Dikutip dari laman BRIN, Syamsulbahri mengatakan Prabowonomic berlandaskan ideologi ekonomi Pancasila, dengan setiap sila Pancasila menjadi pedomannya.
- Sila pertama diwujudkan melalui pemberantasan korupsi, perjudian, dan penyelundupan.
- Sila kedua mencerminkan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
- Sila ketiga menekankan persatuan elite dalam menghadapi tantangan global.
- Sila keempat memprioritaskan kepentingan rakyat di atas segalanya.
- Sila kelima berfokus pada implementasi Pasal 33 UUD 1945.
Syamsulbahri menjelaskan visi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat diterjemahkan melalui Asta Cita, yang meliputi 8 program cepat dan 17 program prioritas.
8 Asta Cita Prabowo yaitu:
- Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
- Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
- Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
- Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
- Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
- Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
- Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
- Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur
‘’Untuk mewujudkan semua itu, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak antara lain masyarakat, peneliti/periset, pemerintah dan swasta."
"Kami meyakini program ini dapat terwujud sesuai harapan jika semua pihak bersatu dan bekerja sama,” ungkap Syamsulbahri.
Tanggapan DPR Soal Prabowonomics
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR, RI Sukamta, menyoroti kebijakan Prabowonomics yang diusung Presiden Prabowo Subianto guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
Politisi PKS ini menyebut, kebijakan Prabowonomics adalah langkah yang berani dan visioner.
“Kami melihat Prabowonomics sebagai kebijakan yang berani dan visioner. Ini adalah langkah yang tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” kata Sukamta dalam keterangan tertulisnya, 24 Oktober 2024.
Sukamta optimistis kebijakan yang diterapkan Prabowo bisa mencapai target ekonomi yang diharapkan.
“Kebijakan ini akan memperkuat sektor-sektor kunci, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” tutur anggota dewan yang juga bertugas di Komisi I DPR RI ini.
Legislator dari dapil DI Yogyakarta itu pun menilai ada beberapa aspek kuat dari kebijakan Prabowonomics, salah satunya kolaborasi pemerintah dan swasta.
“Kolaborasi ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga memperkuat ekosistem bisnis di seluruh Indonesia, dari kota besar hingga pelosok desa,” ungkapnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Igman Ibrahim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.