Eks Marinir jadi Tentara Bayaran Rusia
Eks Marinir Satria Arta Jadi Tentara Bayaran Rusia untuk Cari Nafkah, Memang Dibayar Berapa?
Satria Arta memutuskan menjadi tentara bayaran Rusia untuk mencari nafkah. Memangnya berapa bayaran menjadi tentara bayaran Rusia?
TRIBUNNEWS.COM - Sosok bernama Satria Arta Kumbara tengah menjadi sorotan publik saat ini.
Eks Marinir TNI AL itu kini justru meminta agar dipulangkan ke Indonesia setelah memutuskan untuk menjadi tentara bayaran Rusia.
Dia pun sampai memohon kepada Presiden Prabowo Subianto dan jajarannya agar bisa memulangkannya ke Tanah Air.
Dalam pengakuannya di sebuah video, Satria menegaskan tidak bermaksud mengkhianati Indonesia setelah memilih menjadi tentara bayaran Rusia dan terlibat dalam perang dengan Ukraina.
Adapun keputusannya itu semata-mata demi mencari nafkah.
"Saya tidak pernah mengkhianati negara sama sekali, karena saya niatkan datang ke sini hanya untuk mencari nafkah. Wakafa billahi, dan cukuplah Allah menjadi saksi," katanya dalam video yang diunggah di akun TikTok, @zstorm689 dikutip pada Selasa (22/7/2025).
Baca juga: Kronologi Satria Arta Kumbara Eks Marinir TNI Gabung Militer Rusia, Kini Minta Pulang ke Indonesia
Berkaca dari niat Satria yang ingin memperoleh penghasilan, memangnya berapa gaji sebagai tentara bayaran Rusia?
Warga Makedonia Utara Ngaku Dibayar Rp57,2 Juta per Bulan
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, tidak ada gaji pasti yang diterima seseorang ketika memutuskan menjadi tentara bayaran Rusia.
Namun, dikutip dari Geopost, ada seseorang warga negara Makedonia Utara bernama Jovan sempat mengaku telah memutuskan menjadi tentara bayaran Rusia pada Oktober 2024 lalu.
Dia mengatakan sebelumnya mengetahui adanya kebutuhan tentara bayaran tersebut dari platform Telegram. Adapun Jovan berkomunikasi terlebih dahulu dengan seseorang yang mengaku sebagai perekrut tentara bayaran Rusia.
Jovan mengatakan setelah resmi bergabung, dia bakal digaji sebesar 3.000 euro atau sekitar Rp57,2 juta per bulan (kurs rupiah Rp19.079).
Dia pun langsung terbang ke ibu kota Rusia, Moskow dan sempat tinggal selama seminggu dengan tiga warga negara asing lainnya untuk menyelesaikan syarat administratif dan medis agar bisa bergabung menjadi tentara bayaran Rusia.
Tak sampai sebulan, Jovan pun memutuskan kembali ke negara asalnya. Namun, dia langsung ditahan setibanya di Bandara Skopje, Makedonia Utara.
Jovan dituntut oleh Kementerian Dalam Negeri Makedonia atas pelanggaran 'keikutsertaaan dalam formasi militer, polisi, paramiliter, atau parapolisi asing'.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.