8 Fakta dari Pemilihan Ketua Umum PSI: Digarap 100 Orang, Soal Anggaran, Hingga Bayang-bayang Jokowi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pilihan Partai Solidaritas Indonesia atau PSI menggelar pemilihan ketua umum lewat sistem e-voting menarik perhatian banyak pihak.

Pasalnya, cara ini dianggap menawarkan sesuatu yang baru di tengah maraknya pemilihan ketua parpol dengan cara aklamasi atau bahkan ditentukan segelintir elite belaka.

Sebagai informasi, pemilihan online ini diikuti sebanyak 187.306 kader.

Mereka berhak memberikan suara secara daring melalui platform vote.psi.id untuk memilih ketua umum periode 2025-2030. 

Berikut fakta-fakta seputar Pemilihan Ketua Umum dan Kongres PSI.

1. Waktu pelaksanaan

Kongres PSI yang akan digelar pada 19-20 Juli 2025 di Surakarta, Jawa Tengah. Momen itu menjadi puncak dari rangkaian Pemilu Raya PSI yang berlangsung sejak 12 Juli lalu.

2. Siapa saja yang jadi calon ketua umum?

Tiga nama telah resmi maju sebagai calon ketua umum.

Mereka adalah Ronald A Sinaga yang akrab disapa Bro Ron, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang merupakan putra bungsu dari Jokowi, serta Agus Mulyono Herlambang.

Nama terakhir ini diketahui pernah menjabat Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2017-2021.

Hasilnya akan diumumkan saat kongres, yang dijadwalkan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

3. Satu orang satu suara

Pemilihan Ketua Umum PSI ini menggunakan sistem satu orang satu suara dalam Pemilihan Raya Ketua Umum periode 2025-2030 menggunakan metode e-voting atau pemungutan suara elektronik.

Ketua Steering Committee Kongres PSI Andy Budiman menjelaskan alat yang digunakan untuk melaksanakan e-voting berbasis website meggunakan website resmi PSI.