Irma Suryani: Rp 285 M Tak Cukup Lindungi Jutaan Pekerja Migran Indonesia
Irma Suryani sebut Rp285 M tak logis lindungi jutaan pekerja migran. DPR dukung tambahan anggaran KemenP2MI Rp1,3 triliun.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, menyuarakan keprihatinannya terhadap kecilnya anggaran Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) tahun 2026 yang hanya sebesar Rp285 miliar.
Ia mendukung penuh usulan penambahan anggaran sebesar Rp1,3 triliun.
Menurut Irma, peningkatan anggaran diperlukan agar program strategis penempatan dan pelindungan pekerja migran bisa berjalan maksimal.
Ia menyebut pekerja migran Indonesia sebagai pahlawan devisa negara kedua setelah sawit.
"Oleh karena itu, kami Komisi IX (DPR) menyepakati usulan penambahan anggaran tersebut. Karena pekerja migran Indonesia adalah penghasil devisa negara, setelah sawit," kata Irma kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).
Irma menegaskan bahwa kontribusi para pekerja migran melalui remitansi tak hanya berdampak pada ekonomi nasional, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Maka, pelindungan dan pemberdayaan mereka harus jadi prioritas.
"Oleh karena itu, pelindungan dan pemberdayaannya sudah sepantasnya diperhatikan dan di-support,"ucap Irma.
Komisi IX DPR telah menyepakati tambahan anggaran tersebut dalam rapat bersama di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (9/7/2025).
Setelah disetujui, usulan ini akan dibawa ke Badan Anggaran (Banggar) DPR.
Pagu indikatif sebesar Rp285 miliar dinilai sangat tidak memadai karena 92 persennya digunakan untuk belanja pegawai. Sisanya yang hanya sekitar Rp2 miliar sulit diandalkan untuk membiayai seluruh program pelindungan dan penempatan pekerja migran.
"Tidak masuk akal, untuk melindungi buruh migran kita yang mencapai jutaan," kata Irma menambahkan.
Di tengah sempitnya lapangan kerja di dalam negeri, peluang kerja di luar negeri dinilai bisa menjadi solusi. Namun, pemerintah harus memastikan jaminan keamanan dan pemberdayaan bagi para pekerja migran melalui dukungan anggaran yang layak.
"Pekerja migran Indonesia saat ini adalah jalan keluar dari sempitnya lapangan kerja di dalam negeri,"tegas Irma.
Baca juga: Jelang Kunjungan Presiden Prabowo, Menko Muhaimin Sapa Pekerja Migran Indonesia di Singapura
Sementara itu, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa penambahan anggaran sangat dibutuhkan untuk memperbaiki tata kelola dan menjalankan program prioritas pelindungan pekerja migran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.