Senin, 29 September 2025

Menko Pratikno: Kasus Kekerasan Perempuan-Anak Banyak Terbuka ke Publik, Korban Kini Berani Melapor

Pratikno menyebut pemerintah akan menginisiasi perluasan inpres nomor 5 tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti-kejahatan Seksual.

Penulis: Reza Deni
Tribunnews.com/Reza Deni
KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN - Menko Bidang PMK Pratikno saat memberikan keterangan usai memimpin rapat tingkat menteri untuk membahas penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025)/Tribunnews Reza Deni 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memimpin rapat tingkat menteri untuk membahas penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Beberapa menteri terkait yang hadir antara lain Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi.

Dalam rapat tertutup selama kurang lebih dua jam tersebut, Pratikno memastikan pemerintah serius menangani isu ini.

"Dalam beberapa waktu terakhir, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terbuka ke publik itu banyak. Tentu saja kita perhatikan dengan kasus-kasus ini, tetapi di sisi lain ini juga menunjukkan keberanian dari korban untuk bersuara ke publik, bahkan melaporkan ke pemerintah, ke aparat penegak hukum," kata Pratikno di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025).

Pratikno menyebut pemerintah akan menginisiasi perluasan inpres nomor 5 tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti-kejahatan Seksual terhadap Anak dan Perempuan.

"Jadi, kekerasan dalam artian yang umum, bukan hanya kekerasan seksual, tetapi kekerasan-kekerasan yang lain, termasuk kekerasan verbal dan lain-lain," kata dia.

Dia menyebut revisi inpres ini akan terwujud dalam sinergi dan sinkronisasi untuk membangun ekosistem pencegahan, penanganan, dan juga rehabilitasi soal kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Tetapi juga bagaimana kita mendorong masyarakat untuk terlibat aktif di dalam pengembangan ekosistem antikekerasan dari perempuan dan anak ini," kata dia.

"Jadi, kita akan mempromosikan antikekerasan, terus mencegah kekerasan, yang tadi terlibat di dalam diskusi itu adalah termasuk ekosistem di sekolah, ekosistem di kota, di desa, di tempat kerja, dan lain-lain, sampai kita bahas tadi juga penanganan kekerasan, akses ke justice, dan juga rehabilitasi terhadap korban," kata Pratikno.

Eks Mensesneg itu mengatakan peran pemda juga penting untuk memastikan kampanye antikekerasan ini bisa terwujud.

"Lebih dari itu juga keterlibatan dari seluruh komponen masyarakat, mulai dari keluarga, mulai dari komunitas, masyarakat, organisasi-organisasi sosial, keagamaan, semua yang punya peran penting di dalam mencegah kekerasan terhadap anak dan perempuan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan