Mendikdasmen Giatkan Transformasi Sistem Pendidikan Indonesia yang Responsif hingga Akuntabel
Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya transformasi sistem pendidikan yang RAMAH.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya transformasi sistem pendidikan RAMAH (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, Harmonis).
Sistem ini, menurut Abdul Mu'ti, untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang adaptif, inklusif, dan berkualitas bersamaan dengan implementasi program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
"Faktor manusia yang harus kita bangun, manusia harus kita bangun sebagai agent, sebagai subyek. Teknologi memang penting, tapi manusianya tidak boleh diabaikan. Itulah mengapa penguatan karakter jadi prioritas kami," kata Abdul Mu'ti.
Hal tersebut diungkapkan oleh Abdul Mu'ti saat memberikan Keynote Speaker dengan pemaparan bertajuk “Arah Kebijakan dan Program Prioritas Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah di Indonesia," pada Sarasehan Kependidikan Labschool UNJ di Puri Agung, Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Sarasehan Kependidikan ini untuk seluruh Guru di lingkungan Labschool UNJ.
Acara ini menjadi momentum penting dalam membahas arah kebijakan pendidikan Indonesia.
Selain itu acara sarasehan yang diikuti 570 guru-guru Labschool juga sebagai bagian dari tradisi akademik Labschool.
Peran Labschool menyikapi sekaligus memberikan masukan terhadap berbagai kebijakan pembangunan pendidikan nasional khususnya jenjang pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah.
Mendukung upaya Mendikdasmen, sejumlah tokoh pendidikan ternama turut hadir sebagai narasumber.
Narasumber yang pertama yaitu Tokoh Pendidikan Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd. yang memberikan Pembekalan Guru Labschool yang Profesional menyoroti pentingnya kompetensi guru dalam menghadapi dinamika pendidikan modern.
Melanjutkan diskusi mengenai penguatan kualitas pendidikan, Dr. Handaru Catu Bagus, S.T., M.M. yang mewakili Kepala BSKAP Kemendikdasmen, beliau memaparkan “Kebijakan Evaluasi Hasil Belajar TKA” sebagai bagian dari penguatan sistem asesmen pendidikan nasional.
Paparannya menegaskan pentingnya sistem asesmen yang objektif dan berkelanjutan sebagai fondasi dalam mengukur capaian belajar siswa.
Untuk memperdalam pendekatan dalam proses belajar mengajar, Prof. Dr. Dinn Wahyudin, MA. menyampaikan pembahasan mengenai “Konsep dan Implementasi Pembelajaran Mendalam (Deep Learning),”.
Dirinya menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran yang mengembangkan pemikiran kritis dan reflektif siswa.
Tim Euro Management Indonesia, melengkapi sesi dengan topik “Mempersiapkan Siswa Belajar di Luar Negeri,”.
Jadi Syarat Baru SNBP 2026, Pendaftar Program Tes Kemampuan Akademik Mencapai 3,5 Juta Siswa |
![]() |
---|
World Clean Up Day 2025, Budi Luhur Cakti Dorong Budaya Peduli Lingkungan Bebas Sampah |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka Halaman 134: Praktik Berpancasila |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka Hal 132: Karakteristik Wilayah |
![]() |
---|
Duta Besar Uni Eropa: Pendidikan Jadi Pilar Utama Bangun Masa Depan ASEAN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.