Senin, 6 Oktober 2025

3 Jemaah Haji Lansia Hilang di Arab Saudi, Komisi VIII DPR Minta Kemenag Perbaiki Sistem Pengawasan

Dini Rahmania meminta Kementerian Agama mengevaluasi sistem pengawasan jemaah haji lanjut usia di Arab Saudi. 

Penulis: Reza Deni
Editor: Dodi Esvandi
Instagram/dinirahmania.id
Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Partai Nasdem, Dini Rahmania. Dini meminta Kementerian Agama mengevaluasi sistem pengawasan jemaah haji lanjut usia di Arab Saudi. Hal itu disampaikan Dini menyusul terjadinya peristiwa hilangnya tiga jemaah haji Indonesia yang mengalami demensia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI, Dini Rahmania, meminta Kementerian Agama mengevaluasi sistem pengawasan jemaah haji lanjut usia di Arab Saudi. 

Hal itu disampaikan Dini menyusul terjadinya peristiwa hilangnya tiga jemaah haji Indonesia yang mengalami demensia.

"Ini menjadi alarm keras atas lemahnya sistem perlindungan jemaah lansia," kata Dini kepada wartawan, Rabu (9/7/2025).

Dini juga meminta pengawasan terhadap jemaah lansia diperbaiki. 

Menurutnya, penting adanya deteksi dini seperti gelang pelacak bagi jemaah haji lansia.

Legislator Partai NasDem itu juga meminta pengecekan kesehatan mental sebelum keberangkatan diperbaiki. 

"Jemaah yang demensia sedang hingga berat biasanya ditunda atau dilarang berangkat karena kondisinya dapat membahayakan diri sendiri selama ibadah. Hanya peserta dengan demensia ringan yang masih diperbolehkan melanjutkan perjalanan ibadah," tandas dia.

Sebelumnya tiga jemaah lanjut usia Indonesia dilaporkan hilang di Arab Saudi. 

Hingga kini ketiga jemaah tersebut belum ditemukan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). 

PPIH masih mencari keberadaan tiga jemaah haji Indonesia yang dilaporkan belum kembali ke kloternya (kelompok terbang).

Tiga jemaah itu adalah Nurimah (Kloter 19 Embarkasi Palembang), Sukardi (kloter 79 Embarkasi Surabaya/SUB79), dan Hasbullah (Kloter 07 Embarkasi Banjarmasin/BDJ 07).

Kepala Bidang Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi, Kolonel Laut Harun Arrasyid mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan proses pencarian tiga jemaah tersebut.

"Kita masih berusaha mencari tiga jemaah tersebut," kata Harun melalui keterangan tertulis, Senin (23/6/2025).

Harun mengatakan ketiga jemaah tersebut memiliki riwayat demensia.

Pertama, Nurimah Mentajim, jemaah kloter 19 Embarkasi Palembang (PLM 19) usia 80 tahun. Di Makkah, Nurimah tinggal di hotel 614.

"Beliau meninggalkan rombongan itu pada 28 Mei 2025 atau sekitar dua hari setelah sampai di Makkah. Sampai sekarang belum kembali ke rombongannya," katanya.

Jemaah kedua bernama Sukardi (67 tahun), tinggal di hotel 813 (sektor 8).

"Pihak kloter dan pembimbing ibadah kloter melaporkan ke kami bahwa pak Sukardi ini terpisah dari rombongannya, yaitu pada 29 Mei 2025. Sampai sekarang belum kembali ke kloternya," kata Harun.

Kemudian jemaah ketiga bernama Hasbullah (73 tahun) yang baru dilaporkan hilang pada 17 Juni 2025. Hasbullah tinggal di hotel 709 (sektor 7).

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan pihaknya masih melakukan pencarian terhadap tiga jemaah tersebut.

Menurut Nasaruddin, setiap tahunnya memang selalu ada jemaah Indonesia yang hilang saat menjalani ibadah haji.

"Sedang kita cari ya, setiap tahun selalu ada yang hilang," ujar Nasaruddin di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Nasaruddin mengungkapkan bahkan ada jemaah Indonesia yang hingga saat ini masih dirawat di Arab Saudi. 

"Bahkan ada yang masuk rumah sakit tahun lalu masih di sana," kata Nasaruddin. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved