Senin, 29 September 2025

Kapal Tenggelam di Selat Bali

Anggota DPR Sedih Dengar Basarnas Belum Punya Alat untuk Cari Kapal Tenggelam

DPR pernah membuat surat ke pimpinan DPR supaya bisa meminta anggaran tambahan bagi Basarnas.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PERKEMBANGAN PENCARIAN - Kepala Basarnas, Laksamana Muda TNI (Purn) Ribut Eko Suyatno menjelaskan perkembangan pencarian kapalnkaram di Ketapang, Banyuwangi, Minggu (6/7/2025). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi V DPR prihatin Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang belum memiliki alat untuk mencari lokasi kapal tenggelam karena masalah anggaran. 

Hal tersebut merespons insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) lalu.

Ketua Komisi V DPR Lasarus menilai hal tersebut cukuo ironis lantaran wilayah Indonesia sebagian besar adalah lautan, dan potensi terjadinya kecelakaan kapal tenggelam sangat beasar.

"Peralatan yang dibutuhkan sekadar untuk mencari di mana kapal laut saja kita belum punya. Sedih juga kita teman-teman di Komisi V ini," ujar Lasarus saat rapat dengan Basarnas, dikutip Selasa (8/7/2025).

Lasarus mengaku pernah membuat surat ke pimpinan DPR supaya bisa meminta anggaran tambahan bagi Basarnas.

Namun, Komisi V DPR gagal mendapatkan surat tembusan untuk ke Kementerian Keuangan itu.

"Bagaimana mencari mereka yang terperangkap di dalam? Bagaimana kalau kapalnya enggak bisa kita temukan atau mencarinya tidak ada. Ini jadi PR bersama," kata dia.

Lasarus pun meminta Kepala Basarnas M Syafi'i untuk memanfaatkan anggaran ke hal-hal prinsip terlebih dahulu.

Dia mendesak agar keperluan yang tidak terlalu penting bisa ditunda dulu. 

"Kami mohonkan pemanfaatan anggaran itu kalau boleh ke hal-hal yang prinsip dulu.

Di luar hal prinsip yang bisa ditunda-tunda dulu. Menurut saya alat sonar ini prinsip, operator itu prinsip. Jadi kalau kita ada alatnya, harus nyari operator dari luar, entah kapan, Pak. Saya rasa anak bangsa ini pintar-pintar, Pak," tandas Lasarus.

Hingga Kamis malam tercatat ada 29 orang dinyatakan selamat dan 6 penumpang meninggal dunia. 

Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian terhadap 30 orang.

Total ada 65 orang di KMP Tunu Pratama Jaya, dengan rincian 53 penumpang dan 12 kru kapal.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan