Novel Baswedan Sebut Potensi Penerimaan Negara Paling Banyak Hilang di Bea Cukai
Novel Baswedan menyebut lembaga yang berpotensi banyak menghilangkan penerimaan negara yakni Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Satgasus Optimalisasi Penerimaan Negara Polri, Novel Baswedan menyebut lembaga yang berpotensi banyak menghilangkan penerimaan negara yakni Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Hal ini dikatakan Novel saat saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Redaksi Tribunnews.com, Kamis (3/7/2025).
Awalnya, Novel ditanya apakah Ditjen Bea dan Cukai merupakan instansi yang tidak kooperatif dengan Satgasus Optimalisasi Penerimaan Negara.
"Ya ya, Memang Bea Cukai ini challenging. Karena kalau kita lihat, potensi penerimaan yang banyak hilang itu salah satunya di Bea Cukai dan Bea Cukai itu bayangkan, kita bukan hanya bicara penerimaan negara, tapi kedaulatan," kata Novel.
Bea dan Cukai, kata Novel, merupakan lembaga yang terkait dengan upaya negara untuk membatasi hingga upaya negara untuk melarang barang-barang tertentu masuk.
Baca juga: Waka Satgasus Penerimaan Negara Novel Baswedan Ungkap Ada Kementerian yang Menolak Diajak Kerja Sama
"Kalau pengawasannya itu tidak dilakukan dengan baik, atau tugas-tugas kewajibannya tidak dilakukan dengan baik, maka dampaknya kedaulatan ini nggak akan tercapai," tuturnya.
Dia mencontohkan dalam sektor pangan misalnya. Ketika petani di Indonesia sedang panen, sejatinya tidak dilakukan impor. Namun, yang ditemukan malah sebaliknya.
"Itu biasanya ilegal itu, ada yang benar-benar ilegal, ada yang kongkalikong dengan pejabat terkait. Nah ini yang persoalan," ucapnya.
Baca juga: Kapolri Angkat Novel Baswedan Jadi Wakil Kepala Satgasus Optimalisasi Penerimaan Negara
"Dan hal-hal begitu menjadi permasalahan dan tentunya bukan hanya sektor pangan, tapi kita lihat beberapa waktu yang lalu tekstil kita hancur-hancuran gara-gara masalah itu. Misalnya, masalah besi, besi baja," tuturnya.
Novel berharap ke depan Ditjen Bea dan Cukai bisa mulai berbenah dan lebih baik lagi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
"Tentu kita bersyukur, sekarang dirjennya baru. Kita berharap dirjennya baru, semangat baru dan mesti kooperatif. Kami juga hadir, kalaupun kami nanti beberapa waktu ke depan akan hadir, tentunya dalam konteks membantu dan mendukung agar bisa kepentingan negara benar-benar bisa dilaksanakan dengan pelaksanaan tugasnya di Bea Cukai," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.