Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Jika Konflik Iran-Israel Berlanjut, Pemerintah Buka Opsi Transfer Pendidikan Pelajar ke Indonesia

Kementerian Luar Negeri mengatakan mayoritas WNI yang dievakuasi dari Iran adalah mahasiswa dan pelajar. Kemlu buka opsi transfer pendidikan mereka

Editor: Erik S
Tribunnews/Jeprima
EVAKUASI WNI - Warga Negara Indonesia (WNI) berjalan keluar terminal setibanya dari Iran di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Selasa (24/6/2025). Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri pada gelombang pertama berhasil memulangkan 11 orang WNI dari wilayah konflik di Iran. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) membuka opsi transfer pendidikan bagi pelajar Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Iran.

Hal ini merupakan opsi ketika konflik antara Iran dan Israel berlanjut ke depannya.

"Termasuk yang kami antisipasi adalah jika situasi ini masih berlangsung dalam waktu yang lama. Ini kan para evacuee kita kan mayoritas adalah mahasiswa dan pelajar. Termasuk sudah didapatkan oleh kementerian lembaga untuk membuka opsi transfer pendidikan mereka ke Indonesia," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha dalam keterangannya dikutip, Kamis (26/6/2025).

Baca juga: Imbau WNI di Iran Tetap Tenang, Pimpinan DPR: Evakuasi Secara Bertahap

Selain itu, kata Judha, pihaknya juga masih membuka pendaftaran bagi WNI yang mau untuk dievakuasi ke Indonesia.

"Jadi melalui koordinasi yang dilakukan oleh Kemenko Polkam melibatkan kementerian lembaga terkait. Ini jadi adalah kerja sama dari berbagai macam pihak, berbagai macam kementerian lembaga, dikoordinasi oleh Kemenko polkam," tuturnya.

Selain soal pemulangan, Judha menyebut pihaknya juga akan mengurusi semua proses penanganan hingga nantinya ke rumahnya masing-masing.

"Kita lakukan bukan hanya memulangkan mereka sampai ke Indonesia, namun juga bagaimana penanganan pada saat ketibaan masalah kesehatan, kemudian berkoordinasi dengan perwakilan provinsi daerah masing-masing," jelasnya.


Sebagai informasi, Israel melancarkan perang udara secara mendadak pada Jumat (13/06/2025) lalu.

Dalam serangan udara itu, Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran dan menewaskan jenderal terkemuka dan ilmuwan nuklir Iran.

Menanggapi serangan Tel Aviv, Iran kemudian membalas dengan rentetan rudal ke situs militer dan kota-kota Israel.

Baca juga: Amnesty Ungkap Praktik Mengerikan Perbudakan Pencari Kerja di Kamboja, WNI Ikut Jadi Korban

Dalam hal ini, Presiden Prabowo Subianto meminta agar semua WNI segera keluar dari wilayah konflik di Timur Tengah. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIK) Aries Marsudiyanto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, (24/6/2025).


"Ya harus segera, WNI kalau bisa harus segera keluar dari konflik kan," kata Aries.


Pemerintah kata Aries terus memantau perang yang terjadi antara Iran dan Israel. Terutama dalam masalah keamanan para WNI. Saat ini proses evakuasi sedang dijalankan oleh Kementerian terkait.


"Ya kita memantau semua jalannya proses itu ya yang penting kan semuanya berjalan dengan lancar oleh kementerian masing-masing," pungkasnya.

Baca juga: Ada WNI dari Iran Pulang Pakai Kursi Roda, Kemlu Beri Penjelasan


Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengikuti secara cermat perkembangan perang antara Iran dan Israel. Presiden juga telah mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah terdampak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved