Senin, 29 September 2025

Retret Kepala Daerah

3 Hari Terpisah dari Suami, Ratu Zakiyah Bupati Serang Sumringah saat Mendes Yandri Hadiri Retret

Reaksi Bupati Serang, Ratu Rachmatu Zakiyah saat sang suami yakni Mendes Yandri hadir di retret kepala daerah sebagai pemateri, Selasa (24/6/2025).

Penulis: Nina Yuniar
TribunJabar.id/Kiki Andriana
BUPATI SERANG BANTEN - Bupati Serang, Ratu Rachmatu Zakiyah saat diwawancara di Lapangan Parade IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat pada Selasa (24/6/2025). Suaminya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, menjadi pemateri retret. 

TRIBUNNEWS.COM - Bupati Serang, Ratu Rachmatu Zakiyah membagikan perasaannya saat mengikuti Retret Kepala Daerah Gelombang II di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar).

Ratu Zakiyah pun mengaku senang karena akan mendengarkan materi dari suaminya yakni Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto.

Pasalnya, ia sudah hampir 3 hari ini tak berjumpa dengan sang suami.

Mendes Yandri dijadwalkan akan menjadi salah satu pemateri di hari ketiga Retret Kepala Daerah jilid II pada Selasa (24/6/2025).

"Yang jelas senang karena nanti ketemu kan. Hampir tiga hari belum ketemu, dan itu (pemaparan) pastinya tambah pengetahuan buat kami," ujar Ratu Zakiyah di Lapangan Parade IPDN Kampus Jatinangor, Selasa, dilansir TribunJabar.id.

Meski akan berjumpa di forum resmi dengan Mendes Yandri, Ratu Zakiyah mengaku belum ada pembicaraan khusus mengenai apa yang akan disampaikan oleh suaminya.

"Tapi jelas Bapak akan mengisi acara ini," ungkapnya.

Mengenai kesan retret sampai hari ketiga, Ratu Zakiyah mengaku banyak pelajaran yang didapat, terutama soal kedisiplinan dan bagaimana agar NKRI tetap bersatu.

Isi Materi Mendes Yandri

Dalam materinya, Mendes Yandri berpesan kepada 86 kepala daerah peserta retret gelombang II ini, untuk membangun desa di daerah masing-masing.

"Karena kita tidak mau terjadi seperti sekarang di Jepang, tinggal 7 persen yang tinggal di desa, semua bergerak ke kota. Harga beras di Jepang sekarang sangat mahal dan sangat langka, begitu juga Korea Selatan," kata Yandri di Kampus IPDN Jatinangor, Selasa, dilansir Kompas.com.

Baca juga: Sosok Sashabila Mus Bupati Pulau Taliabu, Tetap Ikut Retret Kepala Daerah II meski Sedang Hamil

"Jadi saya tadi contohkan dua negara ini dekat dengan kita, yang sekarang sudah mengalami persoalan serius tata negaranya, karena desa kurang diurus," sambungnya.

Mendes Yandri mengimbau agar para kepala daerah dapat membangun desa dan memberikan pemerataan ekonomi di wilayah mereka memimpin.

Salah satu program yang ditekankan Mendes Yandri adalah menciptakan desa wisata, desa ketahanan pangan, hingga desa bebas sampah.

"Inti pokoknya, kalau ini dilaksanakan, maka tagline kami 'bangun desa, bangun Indonesia' itu bisa tercapai dan pertumbuhan ekonomi bisa disumbangkan dari desa, lumayan besar. Jadi, astacita keenam itu bisa menjadi andalan," paparnya.

Dalam sesi tanya jawab, Mendes Yandri mengaku mendapat aspirasi dari beberapa kepala daerah terkait dengan kekhususan pengaturan dana desa.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan