26 Wamen Rangkap Jabatan Komisaris BUMN, Pengamat: Rakyat Resah, PHK Marak tapi Elite Panen Kursi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 26 wakil menteri (wamen) sebagai komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pengamat politik Adi Prayitno menilai rangkap jabatan itu mencerminkan paradoks kekuasaan yang membuat publik semakin resah.

Menurut Adi, kebijakan semacam ini memperlihatkan jarak antara elite dan realitas hidup masyarakat.

"Itulah yang bikin resah rakyat. Satu sisi banyak orang yang kena PHK, banyak orang susah cari pekerjaan, tetapi pada saat bersamaan banyak pejabat yang rangkap jabatan. Pemandangan yang paradoks," kata Adi kepada Tribunnews.com, Minggu (22/6/2025).

Baca juga: 3 Kali Diperiksa Terkait Korupsi, Lana Saria Komisaris PT Gag Nikel juga Disebut Rangkap Jabatan

Adi beranggapan, rangkap jabatan tersebut seakan memberi kesan tak ada orang hebat selain Wamen.

"Kesannya tak ada orang hebat lagi di negara ini untuk jadi komisaris sehingga Wamen pun rangkap jabatan," ujarnya.

Dia menuturkan, publik tak punya ruang untuk menyuarakan kegelisahan secara terbuka karena khawatir bakal mendapat stigma negatif dari kekuasaan.

"Tetapi begitulah kekuasaan, seringkali punya logika sendiri yang berbeda diametral dengan logika rakyat. Apa mau hendak di kata, publik tak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa resah dan geram dalam hati. Karena kalau marah-marah takutnya dituding memprovokasi nantinya," ungkap Adi.

Berikut daftar wakil menteri yang merangkap sebagai komisaris atau komisaris utama BUMN

1. Sudaryono – Wamen Pertanian & Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia  

2. Immanuel Ebenezer – Wamen Ketenagakerjaan & Komisaris Pupuk Indonesia  

3. Giring Ganesha – Wamen Kebudayaan & Komisaris GMF AeroAsia  

4. Angga Raka Prabowo – Wamen Komunikasi Digital & Komisaris Utama Telkom  

5. Ossy Dermawan – Wamen ATR/BPN & Komisaris Telkom  

6. Silmy Karim – Wamen Imigrasi & Komisaris Telkom