Minggu, 5 Oktober 2025

Teknologi Anti Drone Makin Berkembang, Militer Tetap Butuhkan Perangkat Kontra Intelijen

Meskipun teknologi anti drone sedang berkembang, perangkat kontra intelijen, yang berguna untuk sektor militer dan bisnis pengamanan sangat penting

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Erik S
Istimewa
TEKNOLOGI KONTRA INTELIJEN - CEO MultiIntegra Technology Group Aloys Sutarto (keempat dari kanan) di pameran di Indo Defence 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu teknologi canggih yang menarik diintip pada pameran industri militer Indo Defence 2025 yang baru saja diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, baru-baru ini adalah teknologi intelijen dan kontra intelijen untuk mendukung operasional militer.

Teknologi ini ditampilkan perusahaan industri pertahanan nasional, Multiintegra Technology, satu dari hampir 50 pabrikan menampilkan perangkat militer dan teknologi militer di pameran teknologi pertahanan terbesar di Asia Tenggara ini.

Aloys Sutarto, CEO MultiIntegra Technology Group mengatakan, perangkat-perangkat elektronik dan siber dirancang untuk mendukung tugas dan operasional di tingkat personel maupun komunikasi aman dan lancar antar tim dan sistem pengawasan untuk pencegahan dan pengamanan tentunya, untuk operasi militer, paramiliter dan sipil.

Baca juga: DPR Sebut Indo Defence 2025 Bukti Indonesia Siap Jadi Kekuatan Militer Regional

"Kami memiiki sumber daya manusia dengan penguasaan dan kemampuan teknik untuk pengujian, instalasi dan pemeliharaan perangkat dan sistem yang dipakai oleh cabang militer, paramiliter dan kalangan sipil di Indonesia," kata Aloys Sutarto dikutip Sabtu, 20 Juni 2025.

Selain penguasaan teknologi yang tidak berhenti berinovasi, adaptasi dan integrasi dengan kondisi lapangan di seluruh penjuru Indonesia merupakan pembelajaran dan pengalaman dengan berbagai implementasi yang sudah berhasil diselesaikan seperti yang tergambar pada salah satu dinding dengan grafis besar peta Indonesia di booth MultiIntegra Technology Group.

Dia menjelaskan, meskipun teknologi anti drone sedang berkembang, yang tidak kasat mata tetapi yang tidak kalah pentingnya untuk menjaga keamanan perimeter atau lokasi adalah perangkat intelijen kontra intelijen, yang berguna untuk sektor militer dan bisnis pengamanan.

Perangkat kontra intelijen portable ini meliputi jammer (penghalang sinyal transmisi), detektor kamera tersembunyi, sinyal selular dan frekuensi radio untuk mencegah risiko kebocoran informasi yang menimbulkan dampak merugikan secara finansial dan hilangnya keunggulan kompetitif.

Satu perangkat bisa digunakan untuk mendeteksi hampir semua sinyal, suara dan frekuensi tersembunyi.

Teknologi lain yang ditampilkan adalah peralatan tempur yang sudah berbasis AI (Artificial Intelligence) untuk mendukung Autonomous Warfare.

Baca juga: Indo Defence 2025, Momen Penting untuk Penguatan Industri Pertahanan Nasional

Salah satu anak Perusahaan MITG, Panorama Graha Teknologi yang bersertifikasi InHan (Industri Pertahanan) sudah terjun dalam pengembangan radar nasional GCI (Ground Control Intercept) untuk pembuatan beberapa modul seperti bekam controller, digital beam foaming, branching network dan sebagainya bersama Balitbang Kementerian Pertahanan.

Di bidang penerbangan, MITG menyediakan perangkat untuk pemeliharaan sistem avionik, atau disebut avionic testing system, yang meliputi peralatan navigasi dan komunikasi pesawat, yang diperlukan untuk kalibrasi dan perbaikan sistem avionik untuk mendukung kesiapan operasi pesawat.

Di pameran ini, MITG juga menunjukkan bahwa dengan satu perangkat perantara yang ringkas komunikasi taktis dapat berjalan dengan mulus apakah melalui access point, IP network, intercom, UHF, VHF, HF, antar gawai, yang diteruskan ke tank atau pun ke kapal perang.

Baca juga: Indo Defence 2025, Memperkuat Kedaulatan Maritim RI Lewat Kolaborasi Teknologi Indonesia-Prancis

Perangkat yang terhubung secara kontiniu dan real-time ini menjadi kunci untuk menjaga koordinasi yang baik dan semua elemen operator manusia mendapat feed yang terkini dan sama untuk mengambil putusan pada bidang tugasnya sehar-hari dan pada saat operasi lapangan yang intensif. (tribunnews/fin)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved