Senin, 29 September 2025

HKBP Sambangi PBNU Jajaki Kerja Sama, Soroti Pendirian Rumah Ibadah hingga Pencemaran Danau Toba

Dalam pertemuan tersebut, keduanya menyepakati pentingnya membangun kerja sama antara dua ormas keagamaan terbesar di Indonesia.

Penulis: Fersianus Waku
Tribunnews.com/Fersianus Waku
ORMAS KEAGAMAAN - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, bersalaman dengan pemimpin atau Ephorus Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pendeta Victor Tinambunan, usai pertemuan di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (18/6/2025). Dalam pertemuan, kedua ormas keagamaan menjajaki kerja sama lintas iman untuk menghadapi persoalan kebangsaan, termasuk diskriminasi rumah ibadah dan krisis lingkungan di Sumatera.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdaltul Ulama (PBNU) dan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) menjajaki kerja sama lintas iman untuk menghadapi persoalan kebangsaan, termasuk diskriminasi rumah ibadah dan krisis lingkungan di Sumatera.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyambut kunjungan pimpinan tertinggi atau ephorus gereja HKBP, Pendeta Victor Tinambunan, di Kantor PBNU Jakarta, Rabu (18/6/2025). 

Dalam pertemuan tersebut, keduanya menyepakati pentingnya membangun kerja sama antara dua ormas keagamaan terbesar di Indonesia.

"Insya Allah dalam waktu segera sesudah ini, kami akan segera diskusikan satu upaya untuk membuat kesepakatan kerja sama antara NU dengan HKBP," ujar Gus Yahya seusai pertemuan.

Gus Yahya menekankan, agama seharusnya menjadi bagian dari solusi, bukan sumber masalah.

"Dan jangan sampai agama dipandang, apalagi dalam kenyataan, menjadi bagian dari masalah," tegasnya.

Ia menyinggung isu-isu yang kerap muncul di masyarakat, termasuk kesulitan pendirian rumah ibadah hingga konflik sosial berbasis agama.

"Kasus-kasus tentang kesulitan mendirikan rumah ibadah masih banyak muncul. Kasus-kasus lingkungan, problem ekonomi masyarakat, problem pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya," jelasnya.

Baca juga: Menteri Agama Tawarkan Solusi Pendirian Rumah Ibadah dengan Pendekatan Kearifan Lokal

HKBP Suarakan Penutupan PT TPL

Dalam kesempatan itu, Victor Tinambunan turut mengangkat isu lingkungan di wilayah Sumatera, khususnya terkait operasional PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Tapanuli.

"HKBP menyerukan untuk menutup PT TPL," tegas Victor. Ia menyebutkan perusahaan tersebut membawa lebih banyak mudarat dibanding manfaat, termasuk pencemaran Danau Toba dan kerusakan ekosistem di Tanah Batak.

"Karena kami melihat lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya di Tanah Batak dan juga Danau Toba yang sangat tercemar itu saya sharing dengan Gus Yahya tadi," ujarnya.

Victor juga menyatakan bahwa HKBP siap mendukung agenda-agenda kolaboratif dengan NU untuk menjaga kerukunan umat dan kelestarian lingkungan.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan