Senin, 29 September 2025

Connie Rahakundini: Perubahan Bangsa Dimulai dari Menaklukkan Tiran dalam Diri

Connie meyakini, perubahan besar dalam suatu bangsa tidak selalu harus dimulai dari revolusi atau gebrakan politik.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com
PELUNCURAN BUKU - Akademisi dan pakar pertahanan asal Indonesia, Prof. Dr. Connie Rahakundini Bakrie saat peluncuran bukunya Negara Berkesadaran di Jakarta, Selasa (17/6/2025). Perubahan besar dalam suatu bangsa tidak selalu harus dimulai dari revolusi atau gebrakan politik. Justru sebaliknya, perubahan sejati lahir dari keberanian tiap individu menaklukkan 'tiran' dalam dirinya sendiri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perubahan besar dalam suatu bangsa tidak selalu harus dimulai dari revolusi atau gebrakan politik.

Justru sebaliknya, perubahan sejati lahir dari keberanian tiap individu menaklukkan "tiran" dalam dirinya sendiri.

“Kalau seseorang sudah bisa menaklukkan tiran dalam dirinya, dia akan memimpin dengan kejernihan, bukan dengan rasa takut. Dia tidak akan mudah dipengaruhi, apalagi diombang-ambingkan kekuasaan,” kata akademisi dan pakar pertahanan asal Indonesia, Connie Rahakundini Bakrie, saat peluncuran bukunya Negara Berkesadaran: Dari Mimpi Peradaban Menuju Kelahiran Bangsa Berkesadaran di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Baca juga: Panggilan Operasi Militer untuk Raja Ampat, Protes Connie Tolak Penambangan Nikel

Tiran yang dimaksud, jelas Connie, bukan sosok diktator di luar sana, melainkan bentuk-bentuk ketakutan, keraguan, kemalasan berpikir, dan rasa tidak percaya diri yang masih bercokol di dalam hati banyak orang—termasuk pemimpin.

“Selama kita masih mudah takut, masih suka menyalahkan pihak luar, artinya tiran itu masih hidup dalam diri kita. Dan selama itu belum dikalahkan, bangsa ini juga belum betul-betul merdeka,” tegasnya.

Melawan Ketakutan, Memulihkan Kesadaran

Bagi Connie, perubahan bangsa bukan soal mengganti sistem atau membentuk lembaga baru.

Ia lebih percaya bahwa bangsa yang kuat berakar pada kesadaran batin warganya.

“Ketika kita melepaskan rasa takut, dunia menjadi lebih aman. Ketika kita merubuhkan sekat dalam pikiran, dunia pun berubah. Dan ketika kita mampu menguasai diri sendiri, dunia akan mengikuti,” tuturnya.

Karena itu, ia mengajak masyarakat berhenti menyalahkan pemimpin atau keadaan.

Perubahan, katanya, harus dimulai dari dalam: dari cara berpikir, dari keberanian bersikap, dan dari keinginan untuk tidak terus-menerus menjadi korban keadaan.

Belajar dari Rusia

Connie kini menetap di Rusia sebagai Guru Besar di Universitas Negeri Saint Petersburg dan juga menjabat sebagai Duta Besar Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Rusia menyampaikan rasa terima kasihnya pada bangsa Rusia yang membuka ruang perenungan baru dalam melihat dunia.

“Rusia punya roh peradaban yang hidup dalam sejarah dan rakyatnya. Dari sanalah saya belajar, bahwa kekuatan suatu bangsa bukan di senjata atau ekonomi, tapi di tingkat kesadarannya,” ujarnya.

Ia menambahkan, buku “Negara Berkesadaran: Dari Mimpi Peradaban Menuju Kelahiran Bangsa Berkesadaran adalah hasil dari refleksi panjang Prof. Connie sejak 2022.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan