Wamen Isyana: Penduduk Bukan Sekadar Angka Statistik Tapi Sumber Daya Utama Pembangunan Nasional
visi Indonesia Emas 2045 yakni cita-cita menjadi negara maju dan sejahtera hanya dapat dicapai jika pembangunan dilakukan secara menyeluruh.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemendukbangga) serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tempuh langkah terstruktur dan sistematis dalam menghadapi tantangan pembangunan, mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Program Magang BKKBN 2025 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya untuk Pelajar dan Mahasiswa
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengatakan visi Indonesia Emas 2045 yakni cita-cita menjadi negara maju dan sejahtera hanya dapat dicapai jika pembangunan dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari aspek ketahanan keluarga, kesehatan ibu dan anak, hingga persoalan stunting dan kekerasan dalam rumah tangga.
“Penduduk bukan sekadar angka statistik, tetapi merupakan sumber daya utama pembangunan nasional,” kata Isyana dalam acara Regional Internalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) Tahun 2025–2029 dan Rencana Aksi ke dalam Dokumen Perencanaan Daerah yang digelar di Four Points Hotel, Manado, Senin(16/6/2025).
Ia menekankan pentingnya menyelaraskan kebijakan pembangunan kependudukan dengan rencana pembangunan di tingkat daerah. Hal ini dilakukan agar kebijakan yang disusun lebih komprehensif dan menjawab tantangan nyata di lapangan, seperti ketimpangan antar wilayah dan urbanisasi yang terus meningkat.
Baca juga: BKKBN Usul Pemberian Insentif untuk Tim Pendamping Keluarga Program Makan Bergizi Gratis
Menurutnya, keberhasilan pembangunan bangsa ditentukan oleh kualitas manusia Indonesia dan ketahanan keluarganya. Oleh sebab itu, pembangunan kependudukan dan keluarga harus menjadi agenda utama dalam perencanaan pembangunan nasional maupun daerah.
“Pembangunan kependudukan bukan urusan satu sektor saja, tapi memerlukan sinergi dari seluruh pihak,” kata Isyana.
Sejalan dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029,Kemendukbangga/BKKBN juga menggulirkan sejumlah program *quick wins*.
Beberapa diantaranya adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya, dan peluncuran *Super Apps* Keluarga Indonesia. Kegiatan di Manado, Sulawesi Utara ini turut menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada 29 Juni 2025.
Baca juga: Wamen Isyana Bagoes Oka Minta Ibu-ibu di Papua Rajin ke Posyandu Cegah Terjadinya Stunting
Selain Wamen Isyana, acara ini juga dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Utara serta para pemangku kepentingan dari berbagai daerah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.