Senin, 29 September 2025

Kumpulkan 1.900 Gawai Bekas, Kampanye erafone Jaga Bumi Kurangi Emisi Karbon 467 kh CO2

Sampah elektronik yang terkumpul di sejumlah titik drop box erafone didaur ulang melalui proses yang ramah lingkungan. 

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Diskusi "Yuk, Bijak Kelola Sampah Elektronik" yang digelar di Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/6/2025). Menurut statistik Global E-waste Monitor pada 2024, kenaikan sampah elektronik lebih cepat lima kali lipat ketimbang capaian daur ulangnya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kampanye erafone Jaga Bumi yang dilakukan oleh Erajaya Digital berhasil mengumpulkan dan mendaur ulang lebih dari 1.900 unit gawai.

Kampanye erafone Jaga Bumi yang fokus mengelola sampah elektronik (e-waste) dan dilakukan sejak awal 2025 ini merupakan langkah proaktif erafone dalam upaya pengelolaan limbah elektronik (e-waste). 

Melalui inisiatif ini, erafone yang merupakan bagian dari Erajaya Digital berkomitmen menyediakan fasilitas pengumpulan e-waste di Indonesia. 

Sampah elektronik yang terkumpul di sejumlah titik drop box erafone didaur ulang melalui proses yang ramah lingkungan. 

Gerakan erafone Jaga Bumi ini menjadi solusi aman bagi masyarakat yang ingin membuang perangkat elektroniknya.

Group Chief of HC, GA, Litigation, & CSR at Erajaya Group Jimmy Perangin-angin mengungkapkan, secara lingkungan, kegiatan ini telah memberikan dampak nyata yaitu mengurangi emisi karbon hingga 467 kg CO₂, menghemat energi sebesar 854 kWh, serta mengurangi kebutuhan lahan TPA/landfill sebesar 10 m⊃2;.

”Ini menunjukkan bahwa langkah kecil dari konsumen, jika difasilitasi dengan benar, bisa menghasilkan dampak lingkungan yang signifikan dan terukur," kata Jimmy dalam diskusi Yuk, Bijak Kelola Sampah Elektronik yang diselenggarakan oleh Erajaya Digital bekerja sama dengan Katadata Green, di Bandung, Kamis (12/6/2025).

"Erajaya Group ingin menjadi bagian dari solusi atas isu lingkungan, tidak hanya bagi pelanggan tetapi juga demi masa depan bumi Indonesia. Karena itu, kami mengajak semua pihak untuk membangun ekosistem pengelolaan e-waste yang inklusif, terstruktur, dan berkelanjutan,” katanya.

Baca juga: Telkom Restorasi Sampah Elektronik lewat Eduvice, Dukung Pengembangan Sektor Pendidikan Digital

Jimmy menambahkan, gerakan erafone Jaga Bumi ini menjadi momentum bagi semua pihak untuk lebih bertanggung jawab sebagai konsumen, lebih kolaboratif sebagai masyarakat, dan lebih visioner sebagai pelaku usaha. 

“Kami mengajak semua pihak untuk segera bertindak dengan tidak membuang e-waste sembarangan. Mulailah dari langkah sederhana, seperti menyalurkan e-waste ke dropbox erafone Jaga Bumi. Harapannya, program ini tidak hanya menjadi fasilitas, tetapi juga mendorong aksi kolektif untuk menjaga lingkungan,” ujar Jimmy.

Pada tahap awal, kata Jimmy, sudah hadir 10 drop box di 10 gerai erafone yang tersebar di Jabodebek. 

Sepanjang tahun ini, erafone berencana menghadirkan sekitar 25 – 50 drop box di enam wilayah kerjanya.  

Menurut Jimmy, erafone Jaga Bumi ini juga sebagai bagian komitmen dan implementasi ESG Erajaya group

Menurut statistik Global E-waste Monitor pada 2024, kenaikan sampah elektronik lebih cepat lima kali lipat ketimbang capaian daur ulangnya. 

Laporan yang sama menyebut jumlah timbulan sampah elektronik sedunia mencapai 62 miliar kilogram. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan