Sabtu, 4 Oktober 2025

Ibdah Haji 2025

Indonesia Jajaki Penggunaan Bandara Thaif untuk Pangkas Masa Tinggal Jemaah di Arab Saudi.

Saat ini masa tinggal jemaah haji di Indonesia cukup lama lantaran menunggu slot penerbangan dari Pemerintah Arab Saudi yang terbatas.

Penulis: Dewi Agustina
Editor: Choirul Arifin
Surya.co.id/ M Taufik
PEMULANGAN JEMAAH HAJI - Jemaah Haji Indonesia tahun 2024 dengan pesawat Saudia Airlines tiba di Tanah Air. Pemerintah Indonesia menjajaki peluang memanfaatkan Bandara Thaif di Arab Saudi sebagai salah satu pintu masuk bagi jemaah haji dari Indonesia. 

 

 
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Pemerintah Indonesia menjajaki peluang memanfaatkan Bandara Thaif di Arab Saudi sebagai salah satu pintu masuk bagi jemaah haji dari Indonesia.

Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji Muhadjir Effendi mengatakan keputusan menjadikan Bandara Thaif sebagai entry point jemaah Indonesia tergantung pada keputusan Presiden RI Prabowo Subianto.

"Tentu saja tergantung keputusan bapak presiden, karena itu juga saya agak percepat kembali ini untuk segera melaporkan," ujar Muhadjir.

Saat ini masa tinggal jemaah haji di Indonesia cukup lama lantaran menunggu slot penerbangan dari Pemerintah Arab Saudi yang terbatas.

Sebab jemaah Indonesia menggunakan dua bandara yakni Bandara Jeddah dan Bandara Madinah untuk kembali ke Tanah Air.

Pemerintah berencana untuk memangkas masa tinggal jemaah di Arab Saudi, salah satunya dengan menjajaki kemungkinan penggunaan Bandara Thaif sebagai pintu masuk kedatangan jemaah.

Muhadjir mengatakan dari hasil pembicaraan dengan kepala pengelola bandara, hasilnya positif. Jarak Bandara Thaif ke Kota Makkah sama dengan jarak Kota Makkah ke Bandara Jeddah, bahkan lebih pendek, hanya 70 km.

"Kemudian ada dua akses jalan. Ada akses jalan yang pertama itu yang reguler, tapi ada juga yang khusus untuk kendaraan-kendaraan besar seperti bus dan truk dan kemarin saya coba berapa lama, 70 km itu nggak sampai satu jam," kata Muhadjir.

Selain itu kata Muhadjir, di Bandara Thaif sudah ada dua runway, dua landasan pacu yang sudah memenuhi syarat untuk landing pesawat-pesawat berbadan lebar, misalnya Boeing maupun Airbus, sudah bisa landing di tempat itu.

"Mungkin terminal yang harus diperbesar karena terminal internasional itu hanya berkapasitas sekitar 500 orang, sehingga nanti kalau sudah ada calon penumpang menunggu, harus ada tempat yang dibangun. Tapi dari pihak pengelola bandara, asal itu ada deal, dia akan memenuhi permintaan-permintaan kita," kata Muhadjir.

Baca juga: Jadwal Pemulangan Jemaah Haji Indonesia 2025, Ini Tanggalnya

Saat ini sudah ada 11 maskapai yang menggunakan Bandara Thaif termasuk dari Iran, Mesir, Qatar, dan juga maskapai domestik.

"Jadi mudah-mudahan kalau nanti jumlah slot penerbangan bisa diperbanyak, itu kita memiliki space, presiden bisa membuat kebijakan yang lebih strategis. Terutama dalam upaya untuk mengurangi beban pembiayaan jemaah haji kita," kata Muhadjir.

Menurut Muhadjir, dalam pembicaraan dengan pihak pengelola Bandara Thaif, mereka menyanggupi per hari bisa sepuluh kali penerbangan.

Baca juga: Tahap Pemulangan Jemaah Haji 2025 Dimulai, 2.764 Jemaah Siap Tinggalkan Tanah Suci Hari Ini

"Jadi kalau sekarang ini jumlah slot kita sekitar 17 sampai 20 slot per hari, berarti kalau bisa ditambah 10 menjadi 30 slot per hari," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved