Selasa, 30 September 2025

Pentingnya Transformasi Digital dan Internasionalisasi Tridharma Perguruan Tinggi

Transformasi digital tidak akan berarti tanpa penguatan tata kelola institusi. Ia menekankan pentingnya membangun sistem yang bersih serta transparan.

|
Penulis: Reza Deni
freepik.com
ILUSTRASI PERGURUAN TINGGI - Transformasi digital bukan sekadar adaptasi teknologi, tetapi pondasi utama untuk memperluas akses pendidikan yang berkualitas, menjamin transparansi layanan akademik, dan membangun sistem yang tangguh di tengah disrupsi teknologi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UT tahun 2013-2021, Prof Udan Kusmawan, mengusulkan arah kepemimpinan berbasis transformasi digital dan internasionalisasi tridharma perguruan tinggi sebagai landasan utama dalam membangun tata kelola akademik dan administratif yang unggul. 

Menjawab tantangan zaman, Udan menegaskan pentingnya membangun UT sebagai institusi yang tidak hanya relevan secara nasional, tetapi juga berdaya saing global.

Baca juga: Rektor UI Sampaikan Pentingnya Penguatan Kolaborasi Internasional di Forum Rektor Universitas BRICS

Menurutnya, transformasi digital bukan sekadar adaptasi teknologi, tetapi pondasi utama untuk memperluas akses pendidikan yang berkualitas, menjamin transparansi layanan akademik, dan membangun sistem yang tangguh di tengah disrupsi teknologi.

Dia memandang bahwa UT harus menjadi pelopor dalam inovasi pembelajaran berbasis teknologi. 

Baca juga: Dorong Hilirisasi Inovasi di Gebyar Technopreneurship, Rektor UNJ: Tingkatkan Kampus Berdampak

Digitalisasi bahan ajar, layanan tutorial online, serta sistem ujian berbasis web menjadi komponen krusial yang dikembangkan agar pendidikan benar-benar menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di wilayah terpencil dan minim infrastruktur.
 
"Prinsip 'Pendidikan harus bisa diakses siapa saja, kapan saja, dan di mana saja,' menjadi roh dalam menghidupkan kembali semangat pendidikan 'Menjangkau yang Tak Terjangkau'," kata Udan kepada wartawan, Rabu (11/6/2025).

Namun, transformasi digital tidak akan berarti tanpa penguatan tata kelola institusi. Pria yang merupakan Bakal Calon Rektor Universitas Terbuka (UT) periode 2025–2030 ini menekankan pentingnya membangun sistem yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik tidak etis.

Udan berkomitmen menciptakan ekosistem kerja yang menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme, sembari mendorong budaya kerja inklusif dan meritokratis.

Dalam pandangannya, tata kelola yang unggul adalah syarat mutlak agar UT dipercaya publik dan mampu berkembang secara berkelanjutan.

Lebih jauh, Udan juga memastikan prioritas strategi internasionalisasi tridharma perguruan tinggi, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, sebagai jembatan agar UT mampu bersaing dan berkontribusi di panggung dunia. 

Dia mengaku merancang pengembangan program studi internasional serta memperluas kerja sama strategis dengan perguruan tinggi ternama dan korporasi global, seperti Google Education dan Microsoft Education. 

Baca juga: Dukung Diktisaintek Berdampak, Rektor UNJ Dorong Inovasi dalam Riset Expo

"Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan memperkaya kualitas akademik. Tetapi juga untuk memperkuat ekosistem digital UT agar lebih adaptif dan inovatif menghadapi tuntutan era Society 5.0," ujarnya.

Internasionalisasi, menurut Udan, harus menyentuh akar tridharma secara menyeluruh.

Dia merancang strategi yang mencakup pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi riset lintas negara, dan penyelenggaraan forum akademik internasional yang berkelanjutan. 

"Melalui benchmarking ke institusi luar negeri bereputasi, UT dapat mengadopsi standar global, baik dalam hal kurikulum, pembelajaran, hingga keseluruhan proses bisnis institusi. Upaya ini diyakini akan mempercepat transformasi UT menjadi universitas jarak jauh bertaraf dunia," kata dia.

Untuk memastikan strategi tersebut berjalan efektif, dia mengatakan akan mengedepankan pendekatan koordinatif dan kolaboratif yang matang.

Setiap program kerja sama internasional akan didukung oleh mekanisme koordinasi yang jelas dan terstruktur. Forum pertemuan berkala, komite proyek, serta komunikasi intensif antara UT dan mitra global akan menjadi elemen penting untuk menjamin keselarasan visi dan pelaksanaan di lapangan.

"Pembagian peran dan tanggung jawab juga akan diatur dengan cermat, termasuk dalam aspek pendanaan, sumber daya manusia, dan operasional teknis," kata dia.

Udan menyebut tidak hanya menekankan pentingnya keberlanjutan kerja sama, tetapi juga efektivitasnya melalui sistem monitoring dan evaluasi yang ketat. 

Baca juga: Daftar Lengkap 9 Bakal Calon Rektor UT Periode 2025–2030 Resmi Diumumkan

"Di tengah arus digitalisasi global, teknologi akan menjadi alat utama untuk memperkuat komunikasi, memudahkan koordinasi, dan memastikan transparansi dalam setiap tahapan kerja sama internasional," tutur dia.

Dalam kerangka besar transformasi ini, Udan juga menyiapkan lima fondasi utama untuk memastikan keberhasilan visi integrasi digital dan internasionalisasi tridharma di UT.

Pertama, peningkatan kualitas infrastruktur teknologi menjadi prioritas, termasuk penyediaan jaringan internet yang stabil dan merata hingga pelosok, serta pelatihan teknologi bagi mahasiswa. 

Kedua, penguatan regulasi demi menjamin keamanan data sivitas akademika dan mendukung tata kelola digital berbasis prinsip good-corporate-governance.

"Ketiga, transformasi pelayanan mahasiswa dan publik juga akan dilakukan melalui digitalisasi proses layanan akademik, keuangan, hingga keterbukaan informasi institusi," kata Udan

Sekretariat pada Asian Association of Open Universities (AAOU) tahun 2007-2009 ini merancang sistem layanan berbasis elektronik (SBKBE) sebagai instrumen efisiensi pelayanan yang mudah diakses dan cepat.

Keempat, perubahan budaya kerja organisasi menjadi fokus utama. Ia ingin mendorong birokrasi UT agar lebih responsif, adaptif, dan berbasis data dalam mengambil keputusan. Pemanfaatan big data, analitik, dan kecerdasan buatan akan menjadi bagian dari pembenahan ini.

Kelima, transformasi responsivitas terhadap tantangan akan diupayakan secara aktif. Prof. Udan menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi kesenjangan digital, melindungi data sivitas akademika, dan meningkatkan keterampilan SDM dalam teknologi. 

"Fleksibilitas kebijakan yang rasional, ditopang oleh konsistensi terhadap visi dan misi, menjadi kunci menghadapi berbagai dinamika yang mungkin muncul," kata dia.

Dengan komitmen tinggi, pendekatan yang realistis dan logis, serta strategi yang terukur, Udan optimistis dapat membawa kapal besar Universitas Terbuka berlayar menuju arah baru, yakni menjadi perguruan tinggi jarak jauh yang unggul, berintegritas, terbuka, dan berkelas dunia.  

"Universitas Terbuka bukan hanya milik Indonesia, tetapi juga dunia. Untuk mencapainya, setiap langkah harus ditempuh dengan visi, sinergi, dan keberanian," tuturnya.

Bakal Calon Rektor UT

Universitas Terbuka (UT) resmi mengumumkan sembilan nama Bakal Calon Rektor untuk periode 2025–2030. Pengumuman ini merupakan bagian dari proses pemilihan Rektor UT yang dilakukan secara transparan dan akuntabel, sesuai dengan peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Terbuka (MWA UT) Nomor 1 Tahun 2025.

Adapun penetapan nama-nama bakal calon Rektor UT dilakukan dalam rapat pleno tertutup MWA pada 23 Mei 2025, berdasarkan hasil verifikasi administrasi dan kelengkapan dokumen yang diserahkan para pendaftar kepada Panitia Pemilihan Rektor (PPR).

Berikut adalah daftar bakal calon Rektor Universitas Terbuka periode 2025–2030 berdasarkan SK Ketua MWA nomor 6 Tahun 2025 tentang Penetapan Bakal Calon Rektor Universitas Terbuka Periode Tahun 2025-2030:

  • Ali Muktiyanto, Prof. Dr., S.E., M.Si.
  • Ernik Yuliana, Prof. Dr., S.Pi., M.T.
  • Etty Puji Lestari, Prof. Dr. S.E., M.Si.
  • Hendrian, Dr., S.E., M.Si.
  • Iqbal Miftakhul Mujtahid, Dr., S.IP., M.Si
  • Meirani Harsasi, Dr., S.E., M.Si.
  • Rini Yayuk Priyati, S.E., M.Ec., Ph. D.
  • Tulus Suryanto, Prof. Dr., S.E, M.M, Akt, CA,CMA, CFA, PIA, ACPA.
  • Udan Kusmawan, Prof. M.A., Ph.D.

Ketua PPR Paulina Pannen menyampaikan bahwa dengan ditetapkannya 9 bakal calon Rektor UT 2025-2030, maka tahap penjaringan telah selesai dan UT kini memasuki tahap penyaringan.

“Selanjutnya kita akan melangkah ke tahap kedua, yaitu tahap penyaringan Bakal Calon Rektor UT 2025- 2030,” jelasnya.

Pada tahap penyaringan terdapat beberapa kegiatan, yaitu uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Bakal Calon Rektor UT yang dilaksanakan oleh lembaga independen, diikuti dengan pemaparan visi dan misi oleh masing-masing bakal calon yang akan dilaksanakan secara terbuka pada sidang pleno MWA UT. Kegiatan ini bertujuan memberikan ruang dialog serta mengenal lebih dekat arah kebijakan dan komitmen kepemimpinan dari masing-masing kandidat.

Ketua MWA Ainun Naim menyatakan bahwa MWA merasa gembira dengan ditetapkannya 9 Bakal Calon Rektor yang akan menyajikan visi dan misinya pada minggu kedua bulan Juni 2025 ini. Ia pun menekankan pentingnya peran Rektor UT ke depan.

“Rektor memiliki peran strategis dalam menentukan arah kebijakan akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta tata kelola Universitas Terbuka di tingkat nasional dan global,” ungkapnya.

Pemaparan Bakal Calon Rektor UT 2025-2030 diharapkan dapat dihadiri oleh seluruh civitas akademika UT secara daring maupun luring, sehingga dapat memperoleh wawasan tentang siapa Bakal Calon Rektor yang mampu memimpin UT 5 tahun ke depan.

Dengan proses pemilihan yang transparan, proses pemilihan Rektor UT 2025-2030 diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang visioner, integratif, dan berorientasi pada kemajuan institusi dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi di era digital dan globalisasi.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan