Prabowo Sebut LSM Didanai Asing untuk Adu Domba Bangsa Indonesia, Walhi: Tidak Relevan
Zenzi juga menekankan terkait keberadaan LSM sejatinya menjadi refleksi dari kegagalan negara dalam menjamin keadilan sosial.
Penulis:
Mario Christian Sumampow
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Zenzi Suhadi, menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut ada pihak asing membiayai lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk mengadu domba bangsa Indonesia.
Ia menilai tuduhan tersebut tidak relevan di era keterbukaan informasi saat ini.
Baca juga: Imparsial: Tudingan Presiden Prabowo Terhadap LSM Melemahkan Demokrasi
”Saya mau kembalikan pertanyaannya. Yang diadu domba ini siapa melawan siapa?” kata Zenzi di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (5/6/2025).
Menurutnya, dengan kemajuan teknologi informasi, publik sudah jauh lebih melek dan kritis terhadap isu-isu kebijakan publik. Hal ini membuat narasi adu domba oleh LSM semakin sulit diterima logika.
Baca juga: Prabowo Singgung LSM Didanai Asing yang Mengancam Kedaulatan, Istana Sebut Presiden Pegang Bukti
“Saya rasa dalam era digital ini enggak ada lagi proses adu domba seperti itu sama lain. Justru menurut saya yang berbahaya itu bukan LSM, bukan pembiaya LSM. Yang berbahaya di negara ini orang-orang yang membiayai perubahan undang-undang di DPR R,” tuturnya.
Ia menyebut perubahan sejumlah regulasi seperti Undang-Undang Cipta Kerja, pertambangan, dan kehutanan lebih pantas dikritisi karena diduga sarat kepentingan yang merugikan rakyat dan lingkungan.
Zenzi juga menekankan terkait keberadaan LSM sejatinya menjadi refleksi dari kegagalan negara dalam menjamin keadilan sosial.
Menurutnya, bila negara mampu menjawab kebutuhan rakyat secara adil dan merata, maka eksistensi LSM akan hilang dengan sendirinya.
”Jadi, selama LSM ada, itu artinya negara belum bertindak adil terhadap rakyat, terhadap negara sendiri,” tegasnya.
Sebelumnya, di pidato upacara Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (2/5/2025) kemarin, Prabowo menyoroti LSM “antek asing”.
Awalnya, Prabowo mengajak bangsa Indonesia untuk bersatu. Soalnya di luar sana, banyak bangsa asing yang tidak suka dengan kemajuan Indonesia.
“Ini selalu yang diharapkan oleh bangsa-bangsa asing kekuatan-kekuatan asing yang tidak suka Indonesia kuat, tidak suka Indonesia kaya,” kata Prabowo.
Baca juga: Istana Tegaskan Ucapan Prabowo soal LSM Didanai Luar Negeri untuk Adu Domba Bukan Ajakan Benci Asing
Pihak asing sudah sejak ratusan tahun yang lalu mengadu domba bangsa ini. Upaya itu terus dicoba hingga sekarang lewat LSM-LSM yang disoroti Prabowo.
“Dengan uang, mereka membiayai LSM untuk mengadu domba kita,” ujar Prabowo dalam pidato.
Dalam upacara yang dihadiri para menteri dan pejabat negara ini, Prabowo menilai pihak-pihak asing itu hanya mengeklaim sebagai pihak yang paling demokratis.
“Mereka katanya adalah penegak demokrasi, HAM, kebebasan pers, padahal itu adalah versi mereka sendiri,” ujar Prabowo.
Daftar Menteri Baru Prabowo: Erick Thohir Jadi Menpora, Ahmad Dofiri Penasihat Reformasi Kepolisian |
![]() |
---|
Profil Angga Raka, Resmi Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah |
![]() |
---|
Reshuffle Kabinet Jilid 3, Ini Daftar Pejabat Baru yang Dilantik Presiden Prabowo |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Reshuffle Kabinet Jilid 3, Prabowo Lantik Sejumlah Pejabat Baru Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Sosok Rizky Irmansyah, Sekpri Prabowo Turun Tangan soal Roni Kepsek SMPN 1 Prabumulih: Sudah Selesai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.