Bolehkah Puasa Arafah Digabung dengan Puasa Sunnah Kamis, Berikut Penjelasan Hukum dan Keutamaannya
Simak penjelasan tentang hukum puasa Arafah yang digabungkan dengan puasa sunnah Kamis, apakah boleh atau tidak? dan bagaimana penjelasannya.
TRIBUNNEWS.COM - Puasa Arafah adalah amalan sunnah yang dikerjakan sehari sebelum hari Idul Adha.
Amalan puasa Arafah umumnya dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah.
Pada tahun ini puasa Arafah jatuh pada 9 Dzulhijjah 1446 H, yakni pada Kamis, 5 Juni 2025.
Karena puasa Arafah bertepatan dengan hari Kamis, beberapa umat Islam banyak yang melaksanakan puasa Arafah digabung dengan puasa sunnah lainnya, yaitu puasa hari Kamis.
Jika dikerjakan keduanya secara bersamaan, itu memungkinkan umat Islam untuk mendapatkan pahala dari dua ibadah sekaligus.
Lalu apakah boleh menggabungkan puasa Arafah dengan puasa sunnah Kamis? Bagaimana hukum dan penjelasannya?
Mengutip dari baznas.go.id, menurut para ulama, puasa sunnah diperbolehkan digabung selama niatnya jelas dan sesuai dengan tata cara syariatnya.
Ulama dari mazhab Syafi’i dan Hanafi menyatakan bahwa hukum menggabungkan puasa sunnah dalam satu ibadah diperbolehkan, asalkan tidak bertentangan dengan syariat.
Baca juga: Doa Bacaan Sahur Puasa Arafah Tanggal 5 Juni 2025 Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Bacaan Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya:
"Saya niat puasa Arafah, Sunah karena Allah Ta’ala".
Bacaan Niat Puasa Sunnah Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya:
"Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala".
Baca juga: Jadwal Buka Puasa Tarwiyah Hari Ini, Rabu 4 Juni 2025 di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya
Keutamaan Puasa Arafah
Berdasarkan hadits yang ada, terdapat beberapa keutamaan dari puasa Arafah. Keutamaan itu antara lain:
1. Menghapus dosa selama 2 tahun
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).
2. Terhindar dari api neraka
"Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: "Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).
3. Mendapat Pahala Berlimpah
Siapa yang menjalani ibadah sunnah selama 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah akan diganjar pahala berlimpah.
Limpahan pahala ini juga berlaku bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa Tarwiyah dan Arafah.
4. Sama Dengan Berpuasa Dua Tahun Penuh
Ada sebuah hadits, mengibaratkan puasa Arafah disamakan dengan puasa selama dua tahun penuh.
"Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun. Sedangkan puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun," bunyi hadits tersebut.
Baca juga: 5 Juni 2025 Puasa Apa? Ini Niat Puasa Sehari Sebelum Idul Adha
Keutamaan Puasa Sunnah Kamis
1. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
Rasulullah SAW secara rutin menjalankan puasa pada hari Senin dan Kamis.
Dengan menjalankan puasa ini, kita telah mengikuti sunnah beliau dan mendapatkan pahala tambahan sebagai umat yang meneladani kehidupan Nabi.
2. Hari Diperiksanya Amal Manusia
Sebagaimana disebutkan dalam hadis sebelumnya, hari Senin dan Kamis adalah waktu di mana amal manusia diperiksa dan diangkat ke hadapan Allah SWT.
Dengan berpuasa di hari tersebut, kita berada dalam kondisi ibadah saat amal kita diperiksa, yang tentu menjadi keutamaan tersendiri.
3. Menghapus Dosa-Dosa Kecil
Puasa adalah ibadah yang dapat menghapus dosa-dosa kecil. Rasulullah SAW bersabda:
"Fitnah seorang laki-laki dalam keluarganya, hartanya, dan tetangganya dapat dihapus dengan salat, puasa, dan sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan menjalankan puasa Senin Kamis, dosa-dosa kecil yang kita lakukan bisa diampuni, sehingga kita menjadi pribadi yang lebih bersih secara spiritual.
4. Mendapatkan Pintu Surga Ar-Rayyan
Bagi mereka yang rajin berpuasa, termasuk puasa sunnah seperti Senin Kamis, Allah SWT telah menyiapkan pintu khusus di surga yang disebut Ar-Rayyan. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya di surga terdapat pintu yang disebut Ar-Rayyan. Pada hari kiamat, orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu itu.
Setelah mereka masuk, pintu itu akan ditutup dan tidak ada seorang pun yang bisa masuk melaluinya." (HR. Bukhari dan Muslim).
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.