Senin, 6 Oktober 2025

PDIP Partai Terpopuler pada Survei IPO, Adian Napitupulu: Pesan Ibu Mega Terus Bergema

Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu, menanggapi hasil survei IPO.

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
PDIP - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu. Ia menanggapi hasil survei terbaru dari Indonesia Political Opinion (IPO) yang menempatkan PDIP sebagai partai terpopuler. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu, menanggapi hasil survei terbaru dari Indonesia Political Opinion (IPO) yang menempatkan PDIP sebagai partai terpopuler.

Menurut Adian, hasil survei ini mencerminkan keberlanjutan nilai-nilai perjuangan yang diwariskan oleh proklamator Bung Karno, dan terus diperjuangkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh kader, simpatisan, dan rakyat Indonesia yang tetap mempercayai PDIP sebagai garda terdepan perjuangan keadilan sosial, demokrasi, dan kedaulatan bangsa," kata Adian dalam siaran persnya, Selasa (3/6/2025).

Lebih dari sekadar soal elektabilitas, Adian menegaskan bahwa hasil survei tersebut merepresentasikan komitmen partainya dalam membela kepentingan rakyat kecil, memperkuat ekonomi kerakyatan, serta menjaga ideologi Pancasila.

Dia pun menyoroti peran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto dalam menjaga roh perjuangan partai agar tetap berpijak pada kepentingan rakyat.

"Hasil survei ini membuktikan bahwa pesan Ibu Mega terus bergema. Rakyat melihat konsistensi PDIP dalam menolak politik transaksional, melawan oligarki, dan memperjuangkan kebijakan pro-rakyat seperti reforma agraria, pendidikan berkualitas, serta perlindungan terhadap UMKM," ujar Adian.

Namun, Adian memberi catatan bahwa popularitas saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan integritas dan ketulusan dalam memperjuangkan kepentingan publik.

"Jangan sampai popularitas hanya menjadi alat untuk kepentingan pragmatis semata," ungkapnya.

Kepada seluruh kader PDIP, Adian berpesan agar hasil survei ini dijadikan sebagai cambuk untuk bekerja lebih keras. 

Dia mengingatkan bahwa partai tidak boleh berpuas diri, mengingat tantangan ke depan masih besar, terutama dalam menghadapi politik uang, hoaks, dan upaya-upaya melemahkan demokrasi. 

"PDIP harus tetap menjadi pelopor perubahan, mengawal tugas mewujudkan isi UUD 1945," tegas Adian.

Adian mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali kepada semangat kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila, sembari mengingatkan bahaya politik adu domba dan kepentingan asing.

"Jangan biarkan politik adu domba dan kepentingan asing merusak persatuan kita. PDIP siap memimpin dengan keteladanan, kesederhanaan, dan kerja nyata untuk rakyat," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Indonesia Political Opinion (IPO) baru saja merilis hasil survei tingkat popularitas partai politik di Indonesia. 

Survei IPO mencatat partai politik Islam seperti Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersaing ketat untuk berebut posisi 5 partai terpopuler.

Secara angka Survei IPO menjabarkan popularitas tertinggi dipegang oleh PDI Perjuangan 94 persen, Partai Gerindra 92%, Partai Golkar 92%, Partai Kebangkitan Bangsa 77,8%, Partai Amanat Nasional 71,5%, dan Partai Keadilan Sejahtera 70,2%.

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah mengatakan, masuknya PAN dalam jajaran partai terpopuler tidak terlepas manuver politik yang dilakukan oleh partai tersebut. Apalagi, PAN tergolong menjadi partai yang cukup dekat dengan Presiden Prabowo.

"Menarik memang terkait PAN, selain dapat dikatakan stabil juga punya daya tawar yang menguat. Nuansa kedekatan dengan pemerintah atau Presiden Prabowo bisa ditimbang sebagai faktor," kata Dedi dalam keterangannya, Minggu (1/6/2025).

Dedi menjelaskan, kader-kader PAN yang sudah memiliki nama besar dan masuk parlemen juga membuat partai tersebut popularitasnya terus mengalami peningkatan.

"Sisi lain banyaknya kader PAN yang cukup populer baik di parlemen maupun di kabinet ini juga sangat mungkin membantu PAN ada dalam pilihan publik, tentu secara umum menandai keberhasilan Zulkifli Hasan memimpin PAN saat ini," kata dia.

Tidak hanya itu, survei tersebut juga memotret kecenderungan responden kalau hari ini dilakukan pemilihan anggota DPR berdasarkan partai politik. 

Untuk posisi pertama ditempati oleh Partai Gerindra 34,7%, PDI Perjuangan 12,5%, Partai Golkar 10%, Partai Kebangkitan Bangsa 6,2%, Partai Amanat Nasional 5%, dan Partai Demokrat 4,9%.

"Pilihan pada Gerindra pergeseran signifikan, tren Prabowo sebagai Presiden bisa saja pengaruhi pilihan ini. Sebaliknya, PDIP dengan kondisi politik saat ini, mengemukanya skandal korupsi yang diketahui publik, utamanya yang menyeret nama Hasto, hingga hubungan politik dengan PDIP bisa menjadi pemicu turunnya elektabilitas PDIP," tutupnya.

Diketahui, survei nasional bertajuk Analisa Sosial: Persepsi Publik atas Optimisme dan Kinerja Pemerintah tersebut, melibatkan 1.200 responden. 

Metode yang digunakan dalam survei ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) sebesar 2,90 persen dengan tingkat akurasi data mencapai 95 persen.

Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat yang memastikan representativitas data.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved