Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Paparkan Cara Kendalikan Hama yang Jadi Ancaman Serius Petani
Sudaryono bagaimana hama seperti rayap, tikus, dan nyamuk sering kali menjadi ancaman serius bagi kenyamanan dan kesehatan masyarakat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI), Sudaryono melakukan kunjungan kerja ke Sentra Penggilingan Padi (SPP) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Di sana, dia memahami bagaimana hama seperti rayap, tikus, dan nyamuk sering kali menjadi ancaman serius bagi kenyamanan dan kesehatan masyarakat.
Sudaryono pun membagikan beberapa tips untuk mengendalikan hama.
Menurut dia, pentingnya peran Balai Besar dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dalam menjaga keberlangsungan produksi pangan nasional dari ancaman serangan hama.
"Ini adalah balai besar yang kerjanya menanggulangi hama yang kemungkinan menyerang tanaman pangan kita. POPT itu seperti satria baja hitam, bekerja senyap membasmi hama sebelum menjadi wabah,” ujar Sudaryono dalam keterangannya, Senin (2/6/2025).
Sudaryono menekankan bahwa pendekatan pengendalian hama sebaiknya dilakukan secara preventif, bukan reaktif.
Dia mengingatkan bahwa penggunaan pestisida secara berlebihan tidak hanya merugikan petani secara ekonomi, tetapi juga berdampak negatif terhadap lingkungan.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kalau hama sudah banyak, baru disemprot pestisida, itu sudah terlambat dan mahal ongkosnya,” kata dia.
Sudaryono mencontohkan bagaimana tikus sawah dapat berkembang biak dengan sangat cepat jika tidak segera ditangani.
Dalam tiga bulan, populasi tikus dapat berkembang dari 4 pasang menjadi 900 ekor.
“Tikus itu berkembang biak sangat cepat. Makanya harus cepat ditangani,” jelasnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Sudaryono juga menyoroti peran teknologi informasi dalam memperkuat sistem deteksi dini serangan hama di era digital, termasuk penggunaan jasa seperti Bintoro Pest ini, sebagai solusi profesional untuk pengendalian hama di berbagai kota besar Indonesia.
Melalui aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, para petani kini bisa melaporkan kondisi lapangan, termasuk gejala serangan hama, dengan lebih cepat dan akurat.
“Petani bisa langsung kirim foto atau video kondisi tanaman ke petugas. Ini sangat membantu percepatan respons di lapangan,” katanya.
Berhasil Selamatkan Diri dari Gempa 4,9 M Satu Keluarga di Karawang Berpelukan dan Nangis |
![]() |
---|
Getaran Sebabkan Rumah Rusak, Warga: Jika Setelah Gempa Saya Masih Hidup Itu Seperti Mimpi |
![]() |
---|
Nonton Sinetron Saat Gempa Melanda, Kaki Fatimah Lemas hingga Dievakuasi Anak |
![]() |
---|
Wamentan Sudaryono Dorong Lulusan Polbangtan Jadi Motor Pangan Nasional |
![]() |
---|
HUT RI ke-80, Wamentan Serukan Perang Lawan Ketergantungan Impor Pangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.