Senin, 29 September 2025

Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto, dan AHY Jadi Menko Berkinerja Terbaik Versi IPO

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas tercatat mendapatkan penilaian publik sebagai menko berkinerja terbaik. 

Penulis: Reza Deni
Kolase Tribunnews
KINERJA MENKO - Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, dan Agus Harimurti Yudhoyono. Menko Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas tercatat mendapatkan penilaian publik sebagai menko berkinerja terbaik.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas tercatat mendapatkan penilaian publik sebagai menko berkinerja terbaik. 

Hal tersebut berdasarkan hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) periode Mei 2025.

Dalam survei nasional bertajuk Analisa Sosial: Persepsi Publik atas Optimisme dan Kinerja Pemerintah tersebut, responden diminta untuk memberikan pendapat mengenai siapa di antara para Menteri Koordinator yang dianggap bekerja paling baik.

Hasil jawaban responden, Menko Pangan Zulkifli Hasan meraih persentase 11,3 persen, Menko Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto 9,9 persen, Menko Bidang Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono 7,0 persen, Menko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra 4,5 persen.

Kemudian Menko Bidang PMK Pratikno 1,9 persen, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat A. Muhaimin Iskandar:1,7 persen, Menko Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan 1,2 persen, dan responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab 62,5 persen.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah,  memberikan pandangannya mengenai hasil survei ini.

Dia menyebut bahwa hasil yang menunjukkan Menko Pangan Zulhas sebagai menteri dengan kinerja terbaik mencerminkan kepercayaan publik yang tinggi terhadap upaya pemerintah dalam mengatasi isu-isu pangan yang krusial. 

"Kinerja Zulkifli Hasan dalam menangani masalah ketahanan pangan dan distribusi bahan makanan selama periode yang penuh tantangan ini sangat diapresiasi oleh masyarakat," ujarnya, dikutip Sabtu (31/5/2025).

Lebih lanjut, Dedi menekankan bahwa angka 62,5 persen responden yang memilih "Tidak Tahu/Tidak Jawab" menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan komunikasi dan transparansi dari pemerintah. 

"Ini adalah sinyal bagi pemerintah untuk lebih proaktif dalam menyampaikan informasi mengenai kebijakan dan program yang dijalankan. Masyarakat perlu diberi pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dilakukan oleh para menteri, agar mereka dapat memberikan penilaian yang lebih akurat," kata dia.    

Dedi juga mengingatkan bahwa meskipun Zulhas mendapatkan penilaian positif, tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam sektor pangan masih sangat besar. 

"Oleh karena itu, penting bagi Menko Pangan untuk terus berinovasi dan mencari solusi yang efektif untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas bagi seluruh masyarakat," jelasnya.    

Dedi menekankan, hasil survei ini dapat menjadi bahan refleksi bagi seluruh menteri untuk terus meningkatkan kinerja dan berkomitmen dalam melayani rakyat. 

"Kinerja yang baik harus diiringi dengan upaya yang berkelanjutan untuk mendengarkan suara masyarakat. Hanya dengan cara ini, pemerintah dapat membangun kepercayaan yang lebih kuat dan menciptakan dampak positif bagi kehidupan rakyat," pungkas Dedi.    

Diketahui, survei IPO melibatkan 1.200 responden. Metode yang digunakan dalam survei ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) sebesar 2,90 persen dengan tingkat akurasi data mencapai 95 persen.

Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat, yang memastikan representativitas data. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan