Selasa, 7 Oktober 2025

Istana Pastikan Tahun Ini MBG Terus Berjalan Meski Tanpa Bantuan Negara Lain: Dananya Sudah Ada

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi mengungkap komitmen pemerintah dalam terus menjalankan program makan bergizi gratis (MBG).

HandOut/IST
MAKAN BERGIZI GRATIS - Tempe kerap hadir dalam menu MBG di berbagai sekolah, sebagai sumber protein nabati untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Sekjen Forum Tempe Indonesia (FTI), M Ridha mengatakan, sebagai makanan fermentasi kedelai khas Indonesia, tempe dikenal sebagai sumber protein berkualitas tinggi, kaya serat, vitamin B kompleks, serta mineral penting seperti zat besi, kalsium, fosfor, dan zinc.  Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi mengungkap komitmen pemerintah dalam terus menjalankan program makan bergizi gratis (MBG). 

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengungkap Program MBG adalah bentuk komitmen pemerintah dalam menghadirkan layanan gizi merata bagi anak-anak dan remaja di seluruh Indonesia, termasuk kalangan santri di pesantren.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam kegiatan 'Doa Bersama untuk Generasi Sehat di Era Digital' yang digelar di Pondok Pesantren Al Baghdadi, Rengasdengklok, Karawang, Sabtu (17/5).

Dadan mengungkap, pemerintah juga telah memetakan 30 ribu pesantren di seluruh Indonesia yang menaungi lebih dari 5 juta santri sebagai calon penerima manfaat MBG.

“Kami akan membangun infrastruktur layanan gizi di pesantren-pesantren besar, serta mendesain sistem adaptif bagi pesantren kecil agar dapat menjangkau sekolah-sekolah sekitar,” kata  Dadan.

Baca juga: Dorong Kolaborasi Program Mitra Dapur MBG, Gerakan Sosial Diharapkan Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Lebih lanjut, Dadan menegaskan MBG ini juga diarahkan untuk menggerakkan ekonomi lokal.

Karena masyarakat akan dilibatkan sebagai penyedia bahan pangan dan tenaga kerja.

Sehingga program ini memberi efek ganda, yakni meningkatkan kesehatan anak-anak dan memberdayakan ekonomi sekitar.

"Hingga Mei 2025, Program MBG telah menjangkau 3,4 juta anak di 1.200 lokasi, dan ditargetkan mencapai 82,9 juta penerima hingga akhir tahun. Ini merupakan salah satu program sosial dengan cakupan terbesar dalam sejarah Indonesia," ungkap Dadan.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Eko Sutriyanto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved