Selasa, 30 September 2025

Dukung Diktisaintek Berdampak, Rektor UNJ Dorong Inovasi dalam Riset Expo

Rektor UNJ, Prof. Komarudin, mengatakan Riset Expo dan LPPM Award adalah upaya untuk menjembatani hasil riset dengan kebutuhan nyata dunia industri.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
HO/UNJ
DIKTISAINTEK BERDAMPAK - Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof. Komarudin, bersama jajarannya pada acara Riset Expo dan LPPM Award. 

“Tujuan kami memberikan penghargaan ini agar para civitas akademika selalu bersemangat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas capaian penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke depannya,” ujar Prof. Iwan Sugihartono.

Riset Expo dan LPPM Award 2025 mengangkat tema “Berkarya untuk Indonesia: Integrasi Inovasi Penelitian, Pengabdian, dan Kemandirian dalam Membangun Masa Depan” dan menjadi rangkaian kegiatan Dies Natalis UNJ ke-61.

Pada kesempatan ini juga turut hadir Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. I Ketut Adnyana yang menjadi narasumber. 

Prof. I Ketut Adnyana mengulas materi yang berjudul “Diktisaintek Berdampak: Integrasi Inovasi Penelitian dan Pengabdian dalam Membangun Masa Depan Bangsa”.

Visi Diktisaintek saat ini adalah menjadikan perguruan tinggi yang tumbuh dan berdampak serta bertransformasi untuk memperkuat dan meningkatkan sosio-ekologi dan ekonomi yang berkelanjutan.

Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari tantangan global ke depan terkait perubahan iklim, pelambatan ekonomi global, disrupsi kecerdasan buatan, ancaman pandemi baru, maupun terbatasnya waktu bonus demografi.

“Intinya, saat ini bapak ibu harus sudah memiliki bank proposal, jadi kapanpun hibah dibuka dan sependek apapun periode waktunya, kita sudah siap,” katanya.

Proposal penelitian dan pengabdian mengalami peningkatan pesat. 

Data menunjukkan bahwa proposal yang masuk tahun lalu mencapai 38.000, sedangkan tahun ini menjadi 50.000. 

Demikian juga proposal pengabdian masyarakat, tahun lalu berjumlah 8.000 dan tahun ini menjadi 9.800, hanya dari dua skema yang baru diluncurkan.

Baca juga: UNJ Buka Seleksi Mandiri Jalur Rapor Tanpa Tes 2025, Cek Syarat dan Jadwalnya

Sasaran utama pengabdian mencakup tiga tema utama, yaitu kemiskinan, daerah rawan bencana, dan daerah tertinggal yang meliputi sekitar 35 provinsi dan 132 kabupaten kota di Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan