Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Amunisi Kedaluwarsa Mudah Meledak, Panglima TNI Janji Benahi SOP Pemusnahan agar Tak Ada Korban Lagi
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berjanji akan membenahi SOP pemusnahan amunisi kadaluarsa, agar tidak kembali memakan korban jiwa.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komisi I DPR RI melakukan rapat bersama di Ruang Rapat Komisi I DPR RI Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada Senin (26/5/2025).
Dalam rapat tersebut salah satunya dibahas terkait insiden ledakan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025) lalu.
Terkait insiden ledakan ini, Agus mengungkap amunisi kedaluwarsa memang lebih sensitif, sehingga lebih mudah untuk meledak.
Oleh karena itu diperlukan kehati-hatian yang tinggi dalam melakukan pemusnahan amunisi kedaluwarsa ini.
"Jadi munisi yang sudah expired itu memang mudah mudah meledak, sehingga memang harus kehati-hatian," kata Agus dalam keterangan persnya, usai menjalani rapat bersama Komisi I DPR RI, Senin (26/5/2025), dilansir Kompas TV.
Atas dasar itu, Agus pun memutuskan ke depannya akan mengubah SOP pemusnahan amunisi kedaluwarsa ini.
Agar tak ada lagi korban jiwa, serta agar personel TNI bisa lebih aman dalam melakukan pemusnahan.
"Memang ini jadi masukan buat kita. SOP-nya nanti akan kita ubah, supaya personel yang melaksanakan pemusnahan itu bisa aman.
"Kita koreksi ke dalam nanti, mudah-mudahan ke depan tidak terjadi seperti itu," terang Agus.
Ledakan Sebabkan Rumah Warga dan Masjid Rusak, Serang Psikologis Anak
Anggota Komnas HAM RI, Uli Parulian Sihombing mengungkap temuan Komnas HAM terkait insiden ledakan amunisi milik TNI di Garut.
Uli mengungkap ledakan di Garut telah menyebabkan rusaknya rumah warga hingga kubah masjid.
“Dalam kegiatan pemusnahan gelombang pertama terjadi kerusakan pada dua rumah dan satu kubah masjid,” ujar Uli dalam jumpa pers di Gedung Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, jumat (23/5/2025).
Baca juga: Panglima TNI Bicara Status Warga Sipil Korban Pemusnahan Amunisi di Garut: Tukang Masak dan Pegawai
Selanjutnya, di kegiatan pemusnahan amunisi gelombang dua, ada enam unit rumah warga yang jendelanya mengalami kerusakan.
Memang TNI telah melakukan pendataan dan pemberian ganti rugi kepada warga.
Namun tetap saja ledakan tersebut berdampak pada psikologis anak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.