Jumat, 3 Oktober 2025

Operasi Berantas Preman

BMKG Laporkan Ormas GRIB atas Dugaan Pendudukan Lahan di Tangsel, Menteri ATR/BPN: Akan Kami Cek

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid buka suara terkait ramai BMKG melaporkan Ormas GRIB Jaya ke polisi terkait adanya dugaan pendudukan lahan.

Tribunnews.com/Reza Deni
DUGAAN PENDUDUKAN LAHAN - Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait kasus pagar laut di Bekasi, di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025). Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid turut menanggapi terkait Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang melaporkan Ormas GRIB Jaya ke Polda Metro Jaya. Diketahui pelaporan BMKG ini terkait adanya dugaan pendudukan lahan  di daerah Pondok Betung, Tangerang Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, turut menanggapi terkait Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang melaporkan ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya ke Polda Metro Jaya.

Diketahui, pelaporan BMKG ini terkait adanya dugaan pendudukan lahan  di daerah Pondok Betung, Tangerang Selatan.

Menanggapi perkara tersebut, Nusron mengaku akan mengecek warkah dari tanah tersebut.

Sebagai informasi, warkah adalah dokumen yang merupakan alat pembuktian data fisik dan data yuridis bidang tanah yang telah dipergunakan sebagai dasar pendaftaran bidang tanah tersebut.

"Kalau kemudian yang mengklaim itu ahli waris-ahli waris, kami akan cek warkahnya kaya apa," kata Nusron, dilansir Kompas TV, Sabtu (24/5/2025).

Nusron pun berjanji akan menginformasikan lebih lanjut soal dugaan pendudukan lahan oleh Ormas GRIB Jaya ini.

"Karena itu saya terima kasih sekali, akan kami cek masalah ini. Akan kami info lebih lanjut," imbuh Nusron.

BMKG Dapatkan Gangguan Keamanan, Polisi Lakukan Penyelidikan

Diketahui, pelaporan dugaan pendudukan lahan ini dilakukan pihak BMKG karena merasa mendapatkan gangguan keamanan oleh Ormas GRIB.

Gangguan keamanan ini pun dirasa berdampak pada rencana pembangunan gedung arsip BMKG di lahan tersebut dan membuat proses pembangunan terkendala.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, kasus dugaan pendudukan lahan oleh Ormas GRIB ini masih dalam proses penyelidikan.

Baca juga: BMKG Polisikan GRIB Jaya Buntut Duduki Lahannya di Tangsel, Diduga juga Minta Ganti Rugi Rp5 Miliar

Beberapa saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Pihaknya juga telah menerima beberapa barang bukti terkait kasus dugaan pendudukan lahan ini.

"Kami telah menerima sebuah laporan polisi dan saat ini proses penyelidikan masih berlangsung. Pelapornya adalah salah seorang pegawai dari BMKG, kami membenarkan itu."

"Telah melakukan klarifikasi terhadap beberapa saksi, kemudian telah menerima beberapa barang bukti," terang Ade, Jumat (23/5/2025).

Di lahan yang berada di Pondok Betung, Tangerang Selatan tersebut juga telah terpasang plang dari Polda Metro Jaya.

Plang tersebut bertuliskan 'Tanah ini sedang dalam proses penyelidikan oleh penyidik Subdit 2 Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Baca juga: Polda Metro Jaya Selidiki Kasus Ormas Grib Jaya Duduki Lahan BMKG di Tangerang Selatan

Anggota Komisi III DPR RI Nilai Ini Termasuk Tindakan Premanisme

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Hasbiallah Ilyas, ikut menanggapi soal dugaan pendudukan lahan milik BMKG oleh Ormas GRIB Jaya.

Hasbiallah menilai hal tersebut bisa masuk dalam indikasi premanisme sehingga tindakan-tindakan seperti ini seharusnya ditertibkan.

Sebab, kata dia, bisa mengganggu stabilitas negara serta investasi yang ada di Indonesia.

"Tapi penertiban yang harus dilakukan itu oleh seluruh ormas-ormas yang ada, yang ada indikasi melakukan premanisme."

Baca juga: Polisi Jelaskan Duduk Perkara Terkait Lahan BMKG Diduga Diduduki Ormas GRIB Jaya di Tangsel

"Ini kan premanisme mengganggu stabilitas negara, stabilitas investasi, terutama investasi yang ada di Indonesia," ucap Hasbiallah, Jumat.

Untuk itu, Hasbiallah meminta polisi menemukan bukti yang kuat terkait dugaan premanisme ini.

"Tidak boleh juga kita menyalahkan ormas, tapi tidak dengan bukti-bukti yang konkret, bukti-bukti yang kuat."

"Warga negara kan ada beberapa ormas yang baik, memang ormas itu bagus mengajarkan kepada masyarakat, membimbing masyarakat."

"Oleh karena itu, saya berharap kedepannya ketegasan dari polisi dan aparat penegak hukum," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Muhamad Deni Setiawan)

Baca berita lainnya terkait Operasi Berantas Preman.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved