Senin, 6 Oktober 2025

Rapimnas SOKSI: Evaluasi Internal dan Peneguhan Komitmen Kebangsaan

Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua Dewan Pembina SOKSI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan posisi strategis organisasi SOKSI.

Editor: Wahyu Aji
HO/IST
RAPIMNAS SOKSI - Suasana rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua Dewan Pembina SOKSI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mendorong organisasi kembali ke khitahnya. 

Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua Dewan Pembina SOKSI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan posisi strategis organisasi SOKSI dalam peta politik nasional. 

Dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) SOKSI di Jakarta, Senin malam (19/5/25), Bamsoet secara terbuka mendorong agar SOKSI kembali ke "khitah"-nya sebagai organisasi yang lahir dari rahim TNI AD, dan berperan aktif mengawal pemerintahan Prabowo Subianto hingga dua periode.

Seruan Bamsoet ini bukan sekadar nostalgia historis, melainkan strategi politik untuk memperkuat barisan pendukung pemerintahan baru.

 

Ia menyebut Prabowo sebagai "putra terbaik TNI AD".

Dia menekankan kalau SOKSI harus berdiri di garis terdepan perjuangan politik bersama Partai Golkar dalam mendukung kepemimpinan nasional yang baru.

"Komitmen politik Partai Golkar untuk mendukung Prabowo dua periode harus dikawal dengan konsolidasi kekuatan sosial-politik, salah satunya melalui SOKSI," tegas Bamsoet, yang juga Ketua MPR RI ke-15.

Bamsoet menggarisbawahi bahwa Rapimnas dan Munas SOKSI bukan agenda seremonial semata, tetapi momen strategis untuk membangun kekuatan politik baru.

Ia menyerukan konsolidasi internal, pembaruan strategi, dan kebangkitan peran SOKSI dalam dinamika kebangsaan. Ia pun menyinggung adanya pihak-pihak yang berupaya "mengerdilkan" SOKSI dan meminta seluruh kader untuk waspada terhadap manuver politik yang dapat melemahkan eksistensi organisasi.

Di hadapan jajaran pengurus nasional dan daerah, termasuk Ketua Umum SOKSI Ahmadi Noor Supit dan sejumlah tokoh senior, Bamsoet mengingatkan kembali akar ideologis SOKSI sebagai kekuatan sosial politik yang sejak awal berada di garis depan penyelamatan ideologi negara, terutama pasca Pemilu 1955.

Ia mengutip pendirian SOKSI oleh Mayjen (Purn) Dr. Suhardiman sebagai fondasi perjuangan politik dan ideologis yang tak boleh dilupakan.

Lebih jauh, Bamsoet menyoroti pentingnya menyesuaikan program kerja SOKSI dengan situasi sosial-ekonomi terkini.

Ia mendorong organisasi untuk lebih berpihak pada rakyat kecil dan terlibat dalam perumusan kebijakan ekonomi nasional, sejalan dengan visi kerakyatan pemerintahan Prabowo.

Secara politis, Bamsoet juga menekankan pentingnya regenerasi kepemimpinan Depinas SOKSI yang sejalan dengan agenda reformasi internal dan penguatan jaringan lintas sektor. Calon pimpinan yang diusulkan harus memiliki integritas, visi digitalisasi kaderisasi, serta komitmen antikorupsi yang kuat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved