Selasa, 7 Oktober 2025

PSI Gelar Pemilu Raya

Peluang Jokowi vs Kaesang Rebutkan Kursi Ketum PSI, Ray Rangkuti: Demokrasi bagi Mereka Minus Etika

Peluang Jokowi melawan Kaesang dalam perebutan kursi Ketum PSI sangatlah terbuka. Pengamat menilai bahwa mereka anggap demokrasi hanya aturan.

Dokumentasi PSI
JOKOWI VS KAESANG - Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Braga, Bandung, Sabtu (3/2/2024). Peluang Jokowi melawan Kaesang dalam perebutan kursi Ketum PSI sangatlah terbuka. Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti, menilai bahwa mereka anggap demokrasi hanya aturan. 

Selain itu, Ray mengatakan persaingan 'bapak melawan anak' ini dimungkinkan jika melihat rekam jejak politik Jokowi dan Kaesang.

Menurutnya, keduanya menganggap demokrasi adalah hanya seperangkat aturan saja tanpa memikirkan etika.

"Mungkinkah anak dan bapak akan beradu? Menjawab ini dapat dilihat dari rekam jejak politik keduanya, dapat terbaca bahwa demokrasi bagi mereka adalah seperangkat aturan minus etika."

"Selama aturan membolehkan, maka prosesnya dipandang sebagai proses demokratis," jelasnya.

Jokowi adalah Politisi Kekuasaan

Ray menuturkan saat ini, Jokowi adalah sosok politisi yang disebutnya 'politisi kekuasaan'.

Dia menilai hal tersebut dapat terlihat dari aktivitas politik Jokowi setelah lengser sebagai Presiden RI.

Ray mengungkapkan, dari hal itu, Jokowi tidak memilih menjadi sosok 'politisi negarawan' yang melakukan aktivitas politis demi kepentingan publik.

"Rasanya Pak Jokowi tidak memilih yang 'politik negarawan'. Enam bulan terakhir ini misalnya, kita melihat wara-wiri Pak Jokowi di dunia politik masih cukup kental."

"Maka, besar dugaan, beliau akan memilih jalur politik kekuasaan tersebut," tuturnya.

Ray mengungkapkan dengan gerak-gerik politik Jokowi tersebut, maka mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemungkinan bakal memilih partai politik (parpol) seperti PSI untuk menjadi pelabuhan selanjutnya setelah dirinya dipecat sebagai kader PDIP.

Pasalnya, PSI dianggap bisa mengakomodir keinginan Jokowi untuk menempati posisi strategis.

Menurut Ray, hal tersebut belum tentu didapat Jokowi jika memilih parpol lainnya.

"Dalam bacaan saya, kemungkinan Pak Jokowi akan masuk ke parpol yang memberi tempat posisi strategis kepadanya. Untuk itu, PSI adalah pelabuhannya," tuturnya.

Di sisi lain, PSI pun akan 'naik kelas' sebagai parpol jika Jokowi masuk menjadi anggota partai tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved