Senin, 29 September 2025

Kemlu RI Terus Pantau Situasi di Tripoli Libya, Sejauh Ini Tak Ada WNI Terimbas Konflik Senjata

Kementerian Luar Negeri Indonesia dan KBRI Tripoli mencatat tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam konflik senjata di Libya.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
KEMLU RI - Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha di Jakarta Pusat, Senin (21/4/2025). Pihaknya mencatat tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam konflik senjata di Libya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia dan KBRI Tripoli mencatat tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam konflik senjata di Libya.

Berdasarkan data imigrasi, ada 535 WNI yang berada di Libya, dan 302 diantaranya menetap di Tripoli.

Para WNI dilaporkan dalam keadaan aman dan tidak terdampak kerusuhan di negara yang berbatasan dengan Laut Tengah tersebut.

“KBRI Tripoli telah menjalin komunikasi dengan para WNI yang menetap di Tripoli. Tidak ada WNI yang menjadi korban dan saat ini para WNI dalam keadaan aman dan tenang,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha kepada wartawan, Rabu (14/5/2025).

Para WNI yang berada di Libya mayoritas adalah pekerja migran Indonesia (PMI). 

Baca juga: KBRI Tripoli Berhasil Hubungi 2 WNI yang Diduga Jadi Korban TPPO di Libya  

Mereka bekerja di bidang profesional maupun sektor domestik.

Selain itu, ada juga mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan, dan WNI yang telah berkeluarga dengan penduduk setempat.

Perihal potensi peristiwa bentrokan susulan, Kemlu dan KBRI meminta para WNI yang menetap untuk meningkatkan kewaspadaan dan memonitor situasi keamanan dari otoritas setempat.

Baca juga: Kemlu Catat Ada 85 WNI Tinggal di Wilayah Target Serangan India-Pakistan, Dua Di Antaranya Anak-anak

Jika mendapati situasi darurat, WNI dapat menghubungi hotline KBRI Tripoli di nomor +218944815608.

Sementara terhadap WNI yang punya rencana perjalanan ke Libya diimbau untuk menunda sampai situasi aman dan stabil.

“Bagi WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Libya agar dapat menunda perjalanannya hingga situasi kembali aman dan stabil,” ungkap Judha.

Diketahui Libya memanas usai tewasnya pemimpin milisi Stability Support Authority (SSA) Abdel Ghani al-Kikli. Peristiwa ini berujung pada konflik bersenjata yang pecah di ibu kota Libya, Tripoli. Otoritas setempat juga sudah mengeluarkan status situasi darurat.

Saat Tripoli memanas, dilaporkan terjadi rangkaian ledakan besar di beberapa titik dan turut melibatkan senjata berat. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan