Percepat Pengentasan Kemiskinan, Menteri Karding Dorong Pemberdayaan Para Pekerja Migran
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mendukung program Asta Bhakti Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS).
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding mendukung program Asta Bhakti Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) guna mendorong peningkatan ekonomi rakyat.
"Program Asta Bhakti DNIKS dan P2MI memiliki visi misi yang sama, yakni mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Kami menyambut positif Asta Bhakti DNIKS untuk P2MI, dimana salah satunya adalah Aksi dan Akselerasi Program Pemerintah," katanya dalam sambutan membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I DNIKS di Aula DNIKS, Jakarta, Senin (12/5/2025).
Menurutnya, pemberdayaan ekonomi rakyat memegang peranan penting, karena memacu kreatifitas rakyat dalam berekonomi.
"Sehingga rakyat tidak lagi bergantung pada program Bansos, rehabilitasi sosial dan lainnya yang membuat bergantung pada pemerintah," ujarnya.
Ia mengaku tidak menutup mata bahwa memang ada pekerja migran yang pulang ke Indonesia malah tidak sejahtera. Hal ini karena pekerja migran itu tidak mampu mengelola keuangan dengan baik.
"Malah nasibnya jadi turun kelas, bukan naik kelas. Karena umumkan pekerja migran perempuan itu mengirimkan uang hasil kerjanya ke suami dan ini tidak tidak dikelola dengan baik," terangnya.
Oleh karena itulah, kata Karding, P2MI menggandeng DNIKS untuk memberdayakan para pekerja migran miskin tersebut mendapatkan pelatihan agar bisa bekerja di sektor lain.
"Kami ingin bekerja sama dengan Perempuan Tani Indonesia yang merupakan anggota DNIKS untuk memberikan skill dan pengetahuan, sehingga mereka bisa hidup mandiri," paparnya.
Dikatakan Karding, sinergi dan kolaborasi P2MI dengan DNIKS bertujuan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat dan sekaligus mempercepat pengentasan kemiskinan sesuai dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto, yakni zero kemiskinan pada 2029.
"Ada sekitar 10 juta Pekerja Migran Indonesia. Namun, hanya sekitar 5,2 juta di antaranya yang bekerja di luar negeri secara prosedural, selebihnya unprosedural," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua umum DNIKS, Effendy Choire menegaskan kerangka kerja DNIKS yang bernama Asta Bhakti DNIKS 2024-2029 sepenuhnya untuk mendukung Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk periode 2024-2029.
"Mukernas I DNIKS ini membahas sejumlah program kerja yang selaras dengan kebijakan pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Mensos Sambut Positif Dukungan DPD RI untuk Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Cerita Seskab Letkol Teddy Kirim Surat dari Prabowo ke Budi Gunawan Hingga Sri Mulyani |
![]() |
---|
Menteri LH di Sekolah Rakyat: Cetak Penjaga Bumi dari Anak Asrama |
![]() |
---|
Sebelum Berangkat ke Korea Selatan, 400 Calon PMI Mendapat Pembekalan Terkait Perlindungan Jamsostek |
![]() |
---|
Mendagri Minta Bansos Tepat Sasaran, Pemda Harus Serius Identifikasi Kemiskinan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.