Program Makan Bergizi Gratis
BGN Akui Jumlah Pengawas Lapangan Terbatas Setelah Banyak Kasus Siswa Diduga Keracunan MBG
BGN mengakui keterbatasan jumlah personel pengawas di lapangan menjadi salah satu tantangan dalam pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui keterbatasan jumlah personel pengawas di lapangan menjadi salah satu tantangan dalam pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu menyusul adanya kasus 171 siswa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diduga keracunan MBG.
Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, menyampaikan bahwa meskipun pihaknya memiliki sistem pengawasan berlapis, kapasitas personel masih belum sebanding dengan cakupan program yang luas.
“Bayangkan, kita melayani lebih dari 1.200 dapur. Jumlah pengawas kita saat ini baru sekitar 20-an orang ditambah 3 direktur. Tentu ini sangat terbatas jika dibandingkan dengan skala program nasional,” ujar Tigor saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/5/2025).
Tigor menyatakan, pihaknya tetap berusaha menjalankan evaluasi ketat dan bergerak menangani setiap laporan.
Baca juga: Badan Gizi Nasional Duga Kasus Keracunan MBG Karena Makanan Dibawa Pulang Siswa Tanpa Perhatikan Ini
“Kalau terjadi kasus, kami langsung cek sampel makanan, evaluasi, dan memberikan teguran keras jika ada pelanggaran. Tapi jumlah personel kami memang tidak memadai untuk menjangkau semua titik setiap hari,” jelasnya.
Meski demikian, BGN tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan mitigasi, termasuk pelatihan ulang kepada satuan pelayanan, audit bahan makanan, serta kemungkinan pemutusan kerja sama dengan supplier yang terbukti lalai.
Baca juga: Murid SDN Kedung Jaya Bogor Tidak Habiskan Menu MBG, Kepala Sekolah: Kelihatannya Trauma
“Ahli gizi dan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) di setiap titik juga menjadi perpanjangan tangan pengawasan kami. Tapi tetap, penguatan pengawasan struktural masih menjadi PR bersama,” pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.